GOWA, BB — Suasana masih pagi. Warga Dusun Japing Desa Sunggumana, Kecamatan Patallassang, Kabupaten Gowa mendadak geger lantaran mereka warga melihat seorang lelaki dalam kodisi sekujur tubuhnya berlumuran darah, tragisnya lagi pada bagian perut lelaki tersebut tampak ususnya terburai, lelaki yang merupakan korban itu dengan posisi bersandar di tembok sebagian tubuhnya melorot dan mengenakan celana jeans warna hitam tanpa mengenakan baju.
Warga kemudian beramai-ramai menghampiri lelaki yang diduga jadi korban pembantaian tersebut, lalu mengabadikan gambar, selanjutnya warga juga menghubungi aparat kepolisian. Tidak lama berselang aparat, Polsek Bonto Marannu Polres Gowa tiba dilokasi yang di pimpin Kapolsek Bonto Marannu AKP Robert Naro dan tim Identifikasi Polres Gowa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis policeline.
Disamping itu petugas kepolisian lainnya mengumpulkan keterangan saksi-saksi, selanjutnya korban di evakuasi ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan oleh Puskesmas, korban meninggal dunia, selanjutnya jasad korban di rujuk ke Rumah Syekch Yusuf.
Dari hasil identifikasi diketahui jika korban bernama Daeng Kulle. Korban meregang nyawa setelah terlibat duel maut dengan lelaki bernama Daeng Bate, setelah korban roboh berlumuran darah selanjutnya pelaku melarikan diri, meski begitu aparat kepolisian masih melakukan proses penyelidikan dan melakukan pengejaran terhadap Daeng Bate.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silutonga yang dikonfirmasi mengaku telah mendapat kabar tersebut. Menurut informasi yang diterimanya menyebutkan jika insiden berdarah itu berlangsung terjadi di Puskesmas Patallasang Gowa, pada Senin (10/12/2018), siang.
“Informasi yang kami terima menyebutkan jika insiden berdarah itu mengakibatkan seorang lelaki bernama Daeng Kulle meregang nyawa setelah terlibat duel maut melawan lelaki bernama Daeng Bate. Aksi duel maut itu terjadi di diduga adanya dendam lama. Dimana peristiwa dua tahun silam, anak Daeng Bate tewas kala itu, sehingga dirinya menaruh dendam. Ia mencurigai Almarhum Daeng Kulle memiliki keterlibatan dalam pembunuhan anaknya. Tapi kasus ini masih kami dalami sebab pelaku masih dalam pengejaran,” jelas Shinto, Selasa (11/12/2018)
Perwira dua bunga melati di pundaknya ini menuturkan bahwa sebelumnya Daeng kulle dan Daeng Bate bertemu di Kompleks Zarinda entah diantara mereka saat bertemu hingga terlibat perkelahian.
“Korban sebelumnya kira-kira pagi harinya beranjak dari rumahnya menuju ke Kompleks Zarinda setiba korban disana ia bertemu dengan Daeng Bate keduanya pun sampai terlibat duel. Hanya saja saat keduanya duel keduanya terluka hingga masing-masing dilarikan ke Puskesmas. Namun tak terduga saat di Puskesmas Patallassang keduanya bertemu lagi, sampai keduanya pun kembali duel hingga akhirnya Daeng Kulle meregang nyawa akibat beberapa luka sayatan senjata tajam mengenai tubuhnya dan ususnya terburai Daeng Kulle selanjutnya dievakuasi di Rumah Sakit Syeckh Yusuf. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan oleh Mapolsek Bonto Marannu,” jelas Kapolres lagi.
Atas kejadian tersebut tambahnya aparat kepolisian Polres Gowa melakukan upaya pendekatan terhadap kedua belah pihak keluarga, agar tidak terprovokasi, sebab persoalan tersebut sudah dalam penanganan pihak kepolisian.
“Personel kami turunkan dilokasi untuk melakukan pengamanan di rumah korban dan pelaku disamping itu memberikan pemahaman agar kedua piah keluarga tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab sebab permasalahan tersebut sudah dalam penanganan pihak kepolisian,” tandas Kapolres. (*)
Penulis : Irfan NK
Editor : Arjuna Sakti