GOWA, BB — Tak ada yang dapat mengetahui kapan dan dimana jika ajal itu datang menjemput kita, seperti yang dialami Rusdi Syafar (25), warga Dusun Tuwuni Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, ini. Hanya satu jam usai dirinya pamitan ke orang tuanya untuk keluar rumah hendak menuju ke ladang sawah miliknya. Namun belakangan keluarga korban menemukan Rusdi jadi mayat, Jumat (30/11/2018).
Informasi menyebutkan jika Rusdi ditemukan jadi mayat oleh orang tuanya, setelah sebelumnya ia pamit hendak mengambil mesin pompa yang disimpan di sawah. Cuaca di sore hari berubah awan hitam bergulungan menutupi angkasa. Hujan deras pun turun dengan gemuruh guntur menggelegar disambut petir, setelah hujan redah ayah korban gelisah pasalnya sudah menjelang magrib. Namun anaknya yakni Rusdi tak kunjung pulang sang Ayah kemudian ke sawah. Alangkah kagetnya setiba di sawah tempat mesin pompa melihat Rusdi tergeletak dengan kondisi tubuhnya menghitam.
Sang ayah kemudian mengevakuasi Rusdi dan melarikan ke Puskesmas Gentungang. Namun sayang Tuhan berkehendak lain nyawa Rusdi sudah tak tertolong lagi, setelah pihak medis menyampaikan jika Rusdi sudah meninggal dunia sebelum tiba di Puskesmas.
Kapolsek Bajeng Iptu Fadly Hasan yang dikonfirmasi, Sabtu (1/12/2018), membenarkan seorang warga pasca hujan deras dengan suara guntur menggelegar disambut petir ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya menghitam.
“Korban yang ditemukan dengan kondisi tubuhnya menghitam itu bernama Rusdi. Dia ditemukan oleh ayahnya sendiri pasca hujan deras yang saat itu suara guntur menggelegar disambut petir. Korban saat ditemukan oleh ayahnya dengan posisi tergeletak tepatnya di samping mesin air, tubuh korban juga tampak menghitam, sang ayah mengevakuasi anaknya lalu melarikan ke Puskesmas Gentungang. Namun Tuhan berkehendak lain setelah pihak Puskesmas menyampaikan ayah korban jika anaknya meninggal dunia. Korban sudah meninggal sebelum tiba di Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan medis ditubuh korban ada luka bakar pada bagian perut, dada dan leher, atas kejadian ini korban diduga meninggal dunia akibat tersambar petir,” jelas Iptu Fadly.
Jasad korban yang tiba dikediamannnya disambut isak tangis keluarga. Belakangan diketahui jika korban ini baru dua pekan meraih gelar sarjana di Fakultas Pendidikan Agama Univeritas Muhammadiyah (UNISMUH), dan korban diketahui jika ia anak yang cukup berbakti terhadap orang tuanya.(*)
Penulis : Irfan NK
Editor : Arjuna Sakti