PAREPARE, BB — Memasuki musim tanam 2018-2019, Pemkot Parepare menggelar ‘Tudang Sipulung’ dengan sejumlah Petani.
Kegiatan yang digelar Dinas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kota Parepare bekerjasama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), di rumah sawah Bocco-boccoe, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, rabu (14/11/2019).
Kepala Dinas PKP Parepare, Rostina mengatakan, kegiatan ini digelar untuk merundingkan jadwal menanam padi, jenis benih yang akan ditanam, dan lokasi pertama penanaman padi.
“Tudang Sipulung ini adalah agenda rutin setiap tahunnya sebelum memulai menanam padi. Bahkan, kali ini kita menambah kesepakatan dimana padi berumur 105 sampai 115 hari sebelum dipanen. Karena, sebelumnya ada sejumlah petani yang memanen padi sebelum umur tekhnis padi terpenuhi,” ujar Rostina.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bacukiki, Andi Ibrahim menambahkan dengan terpenuhinya umur tekhnis padi, maka beras yang dihasilkanpun akan berkualitas.
“Itu harus disepakati agar produksi berasnya bagus, kualitas bagus dan bisa diterima pihak Bulog,” tambah Ibrahim.
Untuk jadwal Mappalili (Pengelolaan lahan) kata dia, akan dimulai pada Sabtu (17/11/2019) di areal persawahan Lompoe, Kelurahan Lemoe.
Sementara, untuk tabur benih yang menggunakan sistem Tanam Benih Langsung (Tabela) akan dilaksanakan, Senin (10/11/2018).
“Jika ada teman-teman petani yang ingin melakukan tanam pindah maka jadwal tanam benihnya harus mundur agar semua petani bisa panen bersamaan sekitar 25 Maret mendatang,” jelasnya.
Adapun luas area persawahan di Parepare sekitar 834 hektar yang tersebar di empat kecamatan di Kota Parepare. Dari area itu, Bacukiki memiliki area terluas, yaitu 612 hektar. (Udin)
Editor : Muh. Asdar