PASANGKAYU, BB — PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk turut serta dalam pemulihan masyarakat korban pasca bencana gempa dan Tsunami yang melanda Kota Palu,Sigi dan Donggala Provinsi Sulteng dan sekitarnya.
Pada upaya pemulihan tersebut, tim Nurani Astra mengajak Masyarakat Jono Oge Palu (Sigi) yang masih merasakan trauma pasca gempa bertubi-tubi yang terus mengguncang Kota Palu dan sekitarnya untuk melakukan Olaraga Bersama.
Ketua posko Garuda Berbagi Sinergi mengatakan bahwa berbagai pihak terus bahu-membahu melakukan pemulihan terhadap kondisi psikis para korban gempa palu sulteng. “Salah satunya adalah pemulihan trauma yang telah dilakukan Oleh kamibtim PT Astra Agro Lestar (AAL),” katanya, senin (05/11/2018).
Sementara itu, Ketua posko Data Informasi M Adi Winarto menyeburkan bahwa saat ini jumlah relawan sekitar 300 orang yang turut membantu penanganan pasca gempa.
“Trauma healling sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi menghilangkan trauma pasca gempa. Olehnya itu kebutuhan terkait psikososial trauma healing terus dilakukan. Dan hampir setiap hari pasti ada dilakukan baik itu oleh Tim Nurani Astra maupun Pemerintah,” ujarnya.
Dijelaskan Winarto, bahwa dalam memberi pemulihan, tim relawan kepada anak-anak maupun dewasa, Tim Nurani Astra menyelenggarakan berbagai kegiatan olahraga bersama. Salah satunya adalah Voly ball putra putri, takraw, Senam Muamere dan olah raga yang akan dilakukan bersama.
“Untuk anak-anak sendiri juga diberi edukasi dan praktek terkait antisipasi gempa yang telah dituangkan kedalam sebuah lagu,” jelasnya.
Terpisah CDAM PT Astra Agro Lestari (AAL) area 1 (satu) Sulawesi Teguh Ali Musyadi, mengatakan tim Nurani Astra, sendiri adalah salah satu bentuk untuk melakukan pemulihan terhadap masyarkat korban gempa jumat 28 September 2018 lalu.
“Khusus di posko kami, jumlah KK 26/209 jiwa termasuk anak anak yang masih bertahan, sambil menunggu informasi pemerintah yang rumahnya sudah tidak bisa lagi dihuni, dikarenakan lokasinya bergelombang dan belum lagi puing puing rumah yang harus di bersihkan agar dapat ditempati atau dibangun kembali,” pungkas Teguh. (Arif)
Editor : Supardi