SINJAI — Warga penyintas asal Palu Sulawesi Tengah mengungsi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengungkapkan kisah selamat ditelan bumi di Palu.
Warga tersebut bernama Bakri asal Jl. Taboge, Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, terpaksa memboyong keluarganya ke Dusun Cammeru, Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan.
Bakri dan seorang istri dan anak-anaknya sempat terpisah dua hari dua malam di Palu. Sebelum gempa terjadi Bakri sedang menjenguk seorang rekannya yang sedang sakit.
Baru diperjalanan menuju teman yang akan dijenguknya, Palu sudah diguncang gempa. Saat itu istri dan anak-anaknya sedang di rumah.
Sementara istrinya bernama Amalia selamat karena saat permukimannya Petebo dilanda gempa ia menggendong anak-anaknya dan dua orang anak lainnya sambil melewati celah-celah jalan yang terburai.
Mereka lari ke arah gunung sejauh lima kilometer bersama anak-anaknya. Sementara sang suami Amalia, Bakri terpisah pasca gempa tersebut.
Amalia bersama tiga orang anaknya mengungsi ke gunung. Bersama penduduk Palu lainnya.
Sedang suaminya baru datang menemuinya setelah melakukan pencarian di beberapa tempat di Kota Palu. ” Saya baru temukan istri dan anak-anak saya pak setelah dua hari dua malam pasca gempa, setelah tetangga sampaikan kalau istri saya ada di gunung,” kata Bakri, Rabu (10/10/2018).
Dan saat mereka bertemu selanjutnya memutuskan untuk meninggalkan tempat pengungsiannya di Palu karena anak-anak mereka sudah kelaparan. ” Selama di atas gunung di pengungsian itu kami konsumsi mie instan empat biji dan dimakan oleh 20 orang, yang penting ada yang membasahi krongkongan pak,” ungkap Bakri sambil mengenang pristiwa maut itu.
Dan kini tinggal di rumah salah satu keluarganya di Cammeru, Desa Talle. Mereka hanya membawa selembar pakaian masing-masing dan satu unit kendaraannya yang masih sempat selamatkan.
Bakri bisa sampai ke Sinjai setelah beberapa warga di perjalanan memberinya bahan bakar minyak. Dan hingga sore ini Bakri bersama 11 warga pengungsi lainnya belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten di Sinjai.
Sementara Kepala Desa Talle Abd Rajab berharap dermawan dapat membantu warga perantau Sinjai itu di desanya. Khusus di desanya ada 56 orang yang pengungsi tiba dari Palu. Mereka adalah warga Sinjai yang sudah menjadi perantau di Sulawesi Tengah.
Editor : Muh. Asdar