Festival Gebyar Anak Saleh Tingkat Kabupaten Soppeng Dibuka

0 comments

SOPPENG — Festival Gebyar Anak Saleh Tingkat Kabupaten Soppeng di adakan di lapangan Sepak Bola H.A.Panne macanre kecamatan Lilirilau, Jum’at (27/7/2018)

Laporan Direktur Daerah LPPTKA (lembaga pembinaan dan pengembangan TK Alquran) Syamsidar, mengatakan jika kegiatan festival anak saleh tingkat kabupaten Soppeng, ini merupakan seleksi untuk mewakili Kab. soppeng ke tingkat Provinsi, di luwu timur Malili.

“Kegiatan ini bertema BISA JUARA dengan kepanjangan (Bina Santri Jujur, Arif Dan Ramah) menuju gerakan soppeng mappadeceng

“Kegiatan ini bersumber dari APBD Kab. Soppeng tahun anggaran 2018 melalui bagian Adm Kesra setda kab. soppeng, Gebyar anak saleh ini berlangsung selama 3 hari mulai tgl 27 s/d 30 aguatus 2018,” katanya.

Adapun cabang yang di lombakan diantaranya:,
-Cabang lomba tartil
-cabang lomba mewarnai gambar
-cabang lomba nasyid
-cabang lomba adzan
-cabang lomba hapalan surah-surah pendek, dan
-cabang lomba ceramah agama islam.

Ketua DPD BKPRMI (badan komunikasi pemuda remaja masjid indonesia) Kab.Soppeng Azis Makmur, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Kab.Soppeng sehingga kegiatan ini terlaksana.

“Kepada dewan juri agar betul-betul menilai dengan baik agar melahirkan juara yang profesional sehingga Kab.Soppeng bisa juara lagi di Tingkat ASEAN dan kepada panitia agar menggunakan anggaran sesuai dengan peruntukannya selesai kegiatan ini agar segera melaporkannya,” imbuhnya.

Sementara itu, sambutan Bupati Soppeng sekaligus membuka festival gebyar anak saleh yang diwakili oleh stah ahli Bidang politik dan pemerintahan A.Surahman, menyampaikan atas nama pemerintah daerah memyambut baik pelaksanaan festival ini dengan harapan kiranya menjadi event yang mampu menciptakan generasi yang berkualitas terutama kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT

“Saya percaya bahwa melalui kegiatan keagamaan yang di lakukan seperti pada hari ini tentunya akan lebih mendorong masyarakat daerah ini menjadi masyarakat yang bebas buta baca tulis Al-quran sekaligus menjadi masyarakat yang religius,” pungkasnya. (*)

Penulis : Allin Beddu

Editor : Supardi

You may also like