MIRIS… Proses Belajar Mengajar SD Ini, Ditepi Jalan Sandar Ditembok Derita 

0 comments

MAKASSAR,– Tak sampai 2×24 jam selepas Hari Pendidikan Nasional digelar, dengan tujuan bersama sama selamatkan generasi muda Indonesia, dengan cara meningkatkan mutu pendidikan indonesia dan memperjuangkan adik-adik yang putus sekolah, melalui hardiknas ini mari kita kobarkan semangat memperjuangkan pendidikan Indonesia.‎

Namun sungguh berbeda dengan harapan, masih ada juga hanya karena persoalan kepentingan perseorangan, dimana pihak yang mengaku selaku ahli waris bernama H. Badjida‎ lahan miliknya belum dibayar oleh Pemerintah, Namun meski begitu penyegelan sekolah ‎merugikan generasi.

Mirislah melihat ‎generasi kita lantaran sekolahnya disegel. Guru dan siswa – siswinya melakukan proses belejar mengajar ditepi jalan bersandarkan sebuah tembok derita. Itu dirasakan oleh siswa dan siswi  SD Inpres Pajaiyyang,SD Inpres Sudiang,pada Kamis (4/5/2017)‎.

Tak pantang mundur siswa dan siswi Sekolah Dasar Pajaiyyang dan SD Ipres Sudiang ini, mereka pun angkat bicara meski kekuatan fisiknya tak berdaya, Namun mereka rela berjuang demi meraih masa depannya. Ratusan siswa melakukan aksi protes atas penyegelan yang dilakukan oleh pihak yang mengaku ahli waris.

“Tolong sekolah saya dibuka, saya ingin belajar, kami panas kepanasan hujan kehujanan,”teriak siswa dengan nada miris.

‎Dengan demikian guru dan siswa berharap persoalan ini secepatnya terselesaikan, agar siswa dan siswi tidak dirugikan.

Sementara itu, dari pantauan media ini, pihak pemilik lahan membentangkan spanduk di pintu gerbang sekolah tersebut ‎bertuliskan “Untuk sementara proses belajar mengajar didalam sekolah SD di Non aktifkan berhubung lahan yang ditempati pembangunan sekolah belum ada ganti rugi dari pihak pemerintah”

Editor     : Arjuna

You may also like