SINJAI, Beritabersatu.com — Debat publik kedua pasangan calon bupati-wakil bupati Sinjai periode 2018-2023 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai, di Gedung pertemuan Kabupaten Sinjai pada Rabu, (23/05/2018) telah selesai
Pada debat kali ini nyaris ricu pasalnya salah satu pendukung atau relawan pasangan calon bupati-wakil bupati sinjai yakni Andi Seto Ghadista Asapa-Andi Kartini Ottong mengkritisi moderator yakni DR. Nurfadillah Mappaselleng Ph.d Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang terkesan adanya diskriminasi
Tapi biar bagaimanapun debat publik tetap di lanjutkan sampai selesai. Namun debat kali ini menyisahkan cerita di berbagai kalangan yang ada di Bumi Panritta Kita, Tak terkecuali Supardi, sarjana lulusan STISIP Muhammadiyah Sinjai ini menyaksikan debat kandidat melalui channel Handpone miliknya
Ia menilai bahwa, dari segmen pertama sampai akhir debat ini di kuasai oleh pasangan bertagline Sehati, Andi Seto Ghadista Asapa-Andi Kartini Ottong. Itu di lihat dari cara menjawab dan memberi pertanyaan yang membuat lawannya skakmat, terlebih pertanyaan mengenai Human Development Index (HDI) yang membuat lawannya bingun
“Saya melihat dari segmen pertama sampai terakhir debat ini di kuasai oleh pasangan SEHATI karena lebih produktif dan intens menjawab serta memberikan pertanyaan yang membuat lawan debatnya kebingunan,” ujar Supardi
Ia menambahkan, bahwa selain itu penguasaan panggung lebih di kuasai oleh pasangan Andi Seto Ghadista Asapa-Andi Kartini Ottong yang membuat paslon ini semakin menguasai jalannya debat publik kedua yang diselenggarakan oleh KPU Sinjai
“Salah satu karakter kepemimpinan yang baik, ketika dia mampu menguasai medan dan membuat lawannya tidak mampu menjawab atau berkutip saat pemimpin itu memberikan pertanyaan” tambahnya.
Editor : Muh. Asdar