SINJAI — Ketua umum Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Cabang Sinjai mengkritisi kinerja pembangunan SBY-Fajar, khususnya dalam pencapaian Human Development Indeks (HDI).
Akmal menjelaskan bahwa HDI merupakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua daerah khusunya dikabupaten sinjai.
IPM sendiri digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah daerah sudah maju, berkembang atau terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup masyarakat diwilayah daerah
Dijelaskan Akmal bahwa dibawah kepemimpinan SBY-Fajar HDI ini gagal mencapai target sebagaimana yang ditargetkan dalam RPJMD 2013-2018. Berdasarkan yang termuat dalam RPJMD, SBY-Fajar diakhir masa kepemimpinannya (2018) akan meningkatkan HDI hingga mencapai 74,9 %, demikian janjinya namun menurut Akmal, hal tersebut sangat sulit tercapai karena memasuki tahun ke empat pemerintahaannya baru mencapai 59,17 % berdasarkan data BPS.
“Berdasarkan data kajian kami, bahwa berdasarkan janji SBY-Fajar sebagaimana dalam RPJMD 2013-2018 yakni tahun 2013 (73,6), tahun 2014 (73,8), 2015 (74,0), 2016 (74,3), 2017 (74,6) dan 2018 (74,9). Namun apa yang ditarget dalam RPJMD hingga tahun 2016 tidak pernah tercapai apa yang dijanjikan dengan kondisi yang tercapai,” ungkapnya, rabu (23/5/2018).
Ditambahkan Akmal, hingga memasuki tahun 2016 berdasarkan data BPS, HDI Kabupaten Sinjai baru mencapai 59,17 % Walaupun persentasenya dari tahun 2013-2016 cenderung meningkat namun tidak mencapai kondisi yang dijanjikan. Human Development Indeks (HDI) diukur dengan variabel Angka Harapan Hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah dan pengeluaran per kapita per tahun.
“Jadi sesuai kajian dan data kami bahwa pemerintahan SBY-FAJAR selain tidak menepati janjinya juga gagal meningkatkan kesejahteraan masyarakat sinjai,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Ia berharap agar pemerintah kabupaten Sinjai segera menanggapi hal ini karena dengan rujukan data tersebut bisa dijadikan sebuah motivasi agar dapat bekerja lebih baik lagi kedepannya.(Aswar)
Editor : Supardi