Laporan Pendukung FAS Dinilai Halangi Hak Penerima Rastra, Ini Reaksi Warga dan Netizen

0 comments

PAREPARE — Upaya menjegal Paslon Petahana (TP – Pangerang) sebagai kontestan Pilkada 2018 di kota Parepare, Sulawesi Selatan terus dilakukan oleh kelompok lawan politiknya, segala cara pun dilakukan demi ambisi sebuah kekuasaan.

Hal itu terungkap dimana sejumlah tokoh masyarakat bereaksi atas laporan – laporan yang dilayangkan Paslon FAS – Asriadi Samad. Pertama soal indikasi politik uang.

Setelah tuduhan awal itu dianggap lemah di persidangan oleh Bawaslu Sulsel beberapa waktu lalu, tuduhan kembali dialamatkan ke Taufan-Pangerang oleh pendukung FAS – Asriadi.

Taufan Pawe dituduh mempolitisasi bantuan beras untuk masyarakat miskin.

Padahal, itu adalah kebijakan pemerintah pusat yang harus segera disalurkan melalui pemerintah daerah karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat khususnya para penerima bantuan beras di Parepare.

Tindakan pelapor yang sarat akan kepentingan politis itu bukannya membuat warga Parepare kehilangan kepercayaan terhadap Taufan Pawe, namun justru sebaliknya.

Taufan Pawe mendapat simpati dari masyarakat termasuk warga di Kecamatan Bacukiki.

“Kami semakin simpati sama Pak Taufan. Kami tahu ada upaya lawan politik untuk menjatuhkan beliau. Kami ajak warga Parepare mendoakan Pak Taufan dan keluarga tetap tegar meski Paslon lain berusaha menjatuhkan,” ungkap Puang Cawa, panggilan akrab Muhammad Farid Toaha, tokoh masyarakat yang dituakan di Kelurahan Watang Bacukiki, yang juga Ketua RW I Bacukiki.

Hal senada juga dikatakan Muhammad Alwi, Tokoh masyarakat Ceddie, Kelurahan Watang Bacukiki. Dia merasa kecewa terhadap kelompok paslon lawan Taufan-Pangerang yang mempersoalkan hak rakyat tersebut.

“Warga banyak datang ke saya dan bilang, kasian sekali Pak Taufan. Belumpi selesai dilaporkan yang satu, ada lagi dituduhkanki. Betul-betul berbagai cara dilakukan lawan mau jatuhkan beliau. Sepertinya lawan politik pak Taufan mau sekali kotak kosong,” bebernya.

Reaksi lain dikemukakan La Sennang, Ketua RW I Kelurahan Lemoe.
Menurut dia, kelompok yang mempersoalkan kebijakan raskin Taufan Pawe adalah kelompok yang tidak memikirkan kepentingan rakyat kecil.

“Mereka utamakan kepentingan politik, warga kami sangat kecewa sama paslon yang tuduh Pak Taufan. Kenapa baru sekarang dipersoalkan mengenai raskin, tega betul mereka,” ungkapnya.

Seperti yang diketahui,
Taufan Pawe yang sebelum cuti Pilkada Februari lalu menfasilitasi warganya menerima bantuan beras rakyat sejahtra (Rastra).

Adapum kebijakan pemerintah pusat mengurangi jumlah beras untuk penerima raskin di Parepare Tahun 2018 Taufan Pawe tak ingin warganya kecewa dengan kondisi itu.

Taufan Pawe lalu mengeluarkan kebijakan ekonomi yang sudah dikonsultasikan dengan BPKP dan disetujui DPRD Parepare.

Jumlah Rastra yang tadinya dikurangi pemerintah pusat lima kilogram kembali disubsidi pemerintah daerah yakni menjadi lima belas kilogram.

Hanya saja, pendukung paslon nomor urut 2 (FAS- Asriadi) baru mempersoalkan hal itu lalu menganggap kebijakan yang berpihak pada rakyat tersebut adalah pelanggaran Pilkada.

Warga pengguna media sosial pun bereaksi perihal tuduhan terhadap Taufan Pawe. Beragam tanggapan sebagai bentuk keprihatinan dan rasa iba dilontarkan. Sebagian besar mendukung Taufan Pawe dan menganggap laporan itu merugikan rakyat.

“KASIHAN WARGAKU..BPJS Di Non aktifkan.. belum Selesai…Rastranya dilapor lagi… Ada apa yaaa…? katanya PLT dan SK juga di Lapor.. Wahh Gawat.. Kasihan Rakyat..” tulis Djumran salah satu akun Facebook.

Akun lain, AJ Ombers, dia menulis hal yang menurutnya Faktual terjadi dilapangan, dia memberi semangat kepada tim Taufan Pawe. Kalimat yang ditulisnya ini juga untuk kelompok yang berupaya menjatuhkan Taufan Pawe.

“Insya Allah… Kau caci kami DIAM. Kau hina kami ACUHKAN. Kau Jatuhkan kami BANGKIT. Kami tidak akan pernah tumbang krn kami 1 harga mati yang tidak bisa kau beli dengan apapun,” tulisnya, dalam kolom komentar. (Udin)

Editor : Supardi

You may also like