Kelompok OTK Berondong Batu Perpustakaan SMKN 10, Seorang Siswa Juga Dipukul Pakai Bambu

0 comments

MAKASSAR, — Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), 10 Makassar Jalan Bonto Manai,Kecamatan Tamalate diserang sekelompok pemuda, aksi penyerangan itu terjadi saat pelajar SMKN 10 sedang melakukan kerja bakti, tiba-tiba sekelompok pelaku langsung membrondong batu sekolahnya, ironisnya pelaku sampai masuk dilingkungan sekolah bahkan memukuli seorang siswa.

Menurut Kepala Sekolah SMKN 10, Andi Umar Patta,‎ kejadian penyerangan sekelompok pemuda itu terjadi pada Minggu malam (25/3/2018), sekira pukul 19.00 Wita. Siswa sementara kerja bakti, tidak lama berselang datanglah kelompok pelaku melakukan penyerangan dengan merusak ruangan perpustakaan.‎

“Mereka sekelompok pelaku berjumlah puluhan orang dengan mengenakan baju kaos datang saat siswa dan sisiwi kami melakukan kerja bakti, tidak lama berselang datanglah pelaku, kedatangannya pun berulah gaduh, mereka memecahkan dinding kaca perpustakaan sekolah serta memukuli seorang siswa kami,”‎ beber Umar Patta, Selasa (27/3/2018).

Aksi anarkis yang dilakukan sekelompok pemuda tersebut kata Umar dilakukan dalam lingkungan sekolah SMKN 10, “Dugaan kami dari kejadian penyerangan ini bermotif masalah pribadi, belakangan kami ketahui dari keterangan salah satu penjaga sekolah bernama Muh Said (45), dimana ketika itu dirinya berjaga di depan pos jaga sekolah, tiba-tiba puluhan pemuda masuk ke dalam sekolah dengan membawa bambu dan batu, mereka langsung merengsek masuk,” jelas Umar.

Penjaga sekolah ketika melihat kelompok pelaku itu masuk lanjut Umar, ia mengikutinya dari belakang, “Kelompok pelaku di ikuti oleh penjaga sekolah dari belakang ketika mereka merengsek masuk. Namun penjaga sekolah ini enggan menegur kasar terhadap mereka. Pasalnya kelompok pelaku nampak gelagat marah, mereka mencari siswa. Disitulah penjaga sekolah ini hingga mengikuti kelompok pelaku,” terang Umar.

Menurut dari penuturan penjaga sekolah jika setelah pihaknya mengetahui kelompok pelaku tengah mencari siswa, ia selanjutnya bertanya ke pelaku. Namun pelaku tidak menggubrisnya

“Sempat penjaga sekolah bertanya mengenai maksud dan tujuan pelaku. Namun pelaku tak menggubrisnya, seketika saat itu pelaku menemukan seorang siswa mereka kelompok pelaku langsung memukuli siswa kami lalu berujar dengan nada jika siswa dipukulinya itu ia sudutkan dari permasalahan. Siswa kami dipukul pakai bambu, tidak hanya itu kelompok pelaku bahkan merusak ruangan perpustakaan pakai batu dan bambu sampai kaca jendela pecah,” ujar Umar Patta dengan nada miris‎ menirukan pengakuan penjaga sekolah Muh.Said.

Usai kelompok pelaku melakukan penganiayaan dan pengrusakan, sambung Umar, para pelaku meninggalkan sekolah, “Siswa kami tak ingin diperlakukan kasar dan sekolahnya dirusak hingga warga memilhatnya kejadian itu akhirnya terlibat saling serang dan pelaku berhasil di pukul mundur oleh warga,” terang Umar.

Akibat insiden tersebut tambah Umar ‎seorang siswa bernama Wisnu (18),yang duduk dibangku kelas 2 SMKN 10 mengalami luka memar, “Salah seorang siswa kami mengalami luka memar sementara ruangan perpustakaan rusak parah akibat aksi penyerangan sekelompok pemuda yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya,” cetus Umar.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Laode Idris yang dikonfirmasi, mengaku telah menerima informasi tersebut.Kata dia, aparat Mapolsek Tamalate pasca kejadian tiba dilokasi langsung mengambil keterangan saksi-saksi, “Kasus penyerangan di SMKN 10 masih dalam penyelidikan kelompok pelaku dalam pengejaran,” singkatnya. (*)

Editor : Arjuna Sakti

You may also like