BERITABERSATU.COM, SINJAI – Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai menunjukkan komitmen seriusnya dalam menekan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Desiminasi Audit Kasus Kematian Maternal dan Perinatal (AMPSR) Tahun 2025 yang digelar di Aula Pertemuan Wisma Sanjaya, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan penting ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS. Dalam sambutannya yang penuh penekanan, dr. Emmy menegaskan bahwa AMPSR adalah lebih dari sekadar prosedur, melainkan sarana pembelajaran dan refleksi kritis untuk menemukan akar masalah dan memperbaiki sistem pelayanan.
“Audit kasus kematian maternal dan perinatal bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan proses pembelajaran agar kita dapat menemukan akar masalah, memperbaiki sistem pelayanan, dan memastikan setiap ibu dan bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, cepat, dan berkualitas,” ujar dr. Emmy.
Sekitar 50 peserta, termasuk para Direktur Rumah Sakit, dokter spesialis obgyn dan anak, serta pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari seluruh puskesmas, terlibat aktif dalam diskusi kasus. Mereka melakukan telaah mendalam terhadap kasus-kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi sepanjang tahun 2025.
Dokter spesialis obgyn dari RSUD Sinjai menyoroti bahwa penguatan sistem rujukan dan penanganan cepat terhadap komplikasi seperti perdarahan dan preeklampsia adalah kunci utama.
“Sebagian besar kematian ibu sebenarnya dapat dicegah jika deteksi dini dilakukan secara optimal dan sistem rujukan berjalan dengan baik. Komunikasi yang cepat antara puskesmas dan rumah sakit menjadi kunci,” tegasnya.
Di sisi lain, dokter spesialis anak menekankan perlunya peningkatan mutu pelayanan neonatal, khususnya dalam penanganan kondisi kritis seperti asfiksia dan sepsis pada bayi baru lahir. Ia mendorong peningkatan pelatihan bagi tenaga kesehatan di fasilitas dasar.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS, menutup kegiatan dengan harapan besar. Ia menekankan bahwa hasil audit harus segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata.
“Hasil audit ini akan menjadi dasar dalam perencanaan dan pembinaan selanjutnya. Harapannya, setiap temuan menjadi peluang untuk memperkuat kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Sinjai,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh tim AMPSR bersama pengelola program KIA. Dengan upaya kolektif ini, Kabupaten Sinjai bertekad untuk mewujudkan target zero preventable maternal and neonatal death (nol kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah). (Ads)