BERITABERSATU.COM, SINJAI — Puskesmas Samaenre di Kecamatan Sinjai Selatan mengambil langkah berani dan strategis dalam upaya percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC). Mereka meluncurkan sebuah inovasi unik bernama SaTgas DupoT (Satu Petugas Dua Pot), sebuah program skrining TBC bulanan yang dimulai dari lingkungan internal Puskesmas itu sendiri.
Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa perjuangan melawan TBC harus dimulai dari “hulu,” yakni memastikan para pejuang kesehatan itu sendiri bebas dari penyakit menular tersebut.
Setiap bulan, seluruh petugas Puskesmas Samaenre diwajibkan untuk membawa dua pot dahak sebagai bagian dari skrining rutin. Langkah ini bukan sekadar protokol kesehatan, tetapi juga sebuah deklarasi komitmen.
“Kami ingin memulai dari diri kami sendiri. Dengan memastikan petugas kesehatan bersih dari TBC, kami bisa lebih efektif dalam melayani dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” tegas Kepala Puskesmas Samaenre, Ernawati, Rabu, (24/9/2025).
Menurutnya, memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah kunci untuk memberikan pelayanan terbaik kepada publik.
Setelah berhasil diimplementasikan di tingkat internal, program SaTgas DupoT akan diperluas ke kader-kader kesehatan di desa-desa. Para kader yang merupakan garda terdepan di tingkat komunitas akan dilatih untuk menerapkan praktik yang sama.
Mereka akan menjadi “agen perubahan” yang membawa pesan dan praktik baik ini langsung ke rumah-rumah warga. Tujuannya adalah membangun sistem deteksi dini yang kuat, dimulai dari basis paling bawah.
Puncak dari program ini adalah upaya kolektif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar secara mandiri dan proaktif melakukan skrining. Puskesmas Samaenre berharap SaTgas DupoT dapat membantu masyarakat menghilangkan stigma TBC.
“Kami berupaya mengubah stigma TBC. Dengan adanya program ini, kami berharap masyarakat akan lebih terbuka dan menyadari pentingnya deteksi dini. Masyarakat tidak perlu ragu atau malu untuk datang ke Puskesmas dan membawa pot dahak mereka sendiri,” tambah Ernawati.
Inovasi SaTgas DupoT ini menjadi langkah konkret Puskesmas Samaenre dalam mendukung target nasional untuk eliminasi TBC.
Dengan pendekatan yang sistematis, bertahap, dan memprioritaskan internal sebagai teladan, diharapkan angka penemuan kasus TBC bisa meningkat signifikan, dan penanganannya bisa dilakukan lebih cepat dan tuntas di wilayah Sinjai Selatan. (Adv)