Tragedi Sumur Tua di Banyumas: Ayah dan Balita Tewas Diduga Keracunan Gas

by Ardin
0 comments

Beritabersatu.com, Banyumas – Warga Desa Pejogol, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, digegerkan oleh insiden memilukan pada Rabu (17/7/2025). Seorang ayah, Muhamad Rifki Saifuddin (32), dan putranya yang masih balita, Hafiz (3), ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah sumur tua. Keduanya diduga kuat menjadi korban gas beracun yang terperangkap di dasar sumur.

Peristiwa nahas ini bermula sekitar pukul 13.00 WIB. Hafiz, yang tengah asyik bermain bersama teman-temannya di belakang warung, tanpa sengaja duduk di atas penutup sumur. Nahas, bilah bambu yang menjadi penutup sumur tersebut telah lapuk dan tak mampu menahan bobot Hafiz, menyebabkan balita itu terperosok ke dalam sumur yang sudah lama tak terpakai.

Mengetahui putranya jatuh, Muhamad Rifki Saifuddin, sang ayah, tanpa ragu berusaha menolong. Namun, sumur dengan kedalaman sekitar 5 meter itu menyimpan bahaya tak terduga. Diduga kuat, sumur yang selama ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah telah mengumpulkan gas beracun yang mematikan.

“Kejadian tadi siang sekitar pukul 13.00, anak berumur sekitar 3 tahun masuk ke dalam sumur, kemudian dilaporkan ke bapaknya. Bapaknya berusaha menolong anaknya yang ada di dalam sumur, kemudian menurut saksi bapaknya tidak naik-naik. Akhirnya dicek, bapak dan anaknya meninggal dunia,” terang Kapolsek Cilongok, AKP Haryanto. Ia menambahkan bahwa sumur tersebut dalam kondisi kering tanpa air, hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah.

Warga yang mulai curiga karena Muhamad Rifki tak kunjung muncul, segera berbondong-bondong datang memberikan pertolongan. Namun, kondisi sumur yang sempit dan dugaan adanya gas berbahaya membuat upaya penyelamatan manual menjadi sangat sulit dan berisiko. Kejadian ini segera dilaporkan kepada pemerintah desa dan Polsek Cilongok.

Tim Basarnas Banyumas bersama petugas kepolisian dan tim medis segera diterjunkan ke lokasi. Dengan menggunakan peralatan khusus dan tabung oksigen, tim evakuasi berjibaku mengangkat kedua jasad korban.

“Dengan kronologi satu orang anak sedang bermain duduk-duduk di atas sumur, nahas papan yang diduduki sudah rapuh, dan tercebur. Kemudian teman-temannya menyampaikan ke orang tuanya, kemudian bapaknya menolong, nahas bapaknya terjatuh juga ke dalam sumur, karena kemungkinan sumur tersebut untuk pembuangan sampah, jadi mengandung zat gas, akhirnya korban anak dan bapak mengalami pingsan di dalam sumur,” jelas Komandan Tim SAR Gabungan, Trisno.

Proses evakuasi berlangsung dramatis. Korban pertama, Muhamad Rifki Saifuddin, berhasil diangkat pada pukul 14.49 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Menyusul kemudian pada pukul 15.02 WIB, jasad Hafiz juga berhasil dievakuasi.

Kedua jasad korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Tragedi ini menjadi pengingat pahit bagi masyarakat akan bahaya tersembunyi dari sumur-sumur tua yang tidak terurus, terutama yang dijadikan tempat pembuangan sampah. (Totong)

You may also like