Beritabersatu.com, Sinjai – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sinjai melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan pada Selasa (10/06/25). Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPRD untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat Sinjai.
Dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Sinjai, Sutomo, didampingi Wakil Ketua Zainal A. Hasnur, Sekretaris Andi Rusmiati Rustham, serta anggota Andi Azjumawangsah, tim menyambangi Puskesmas Kampala (Sinjai Timur), Puskesmas Samataring (Sinjai Timur), Puskesmas Balangnipa (Sinjai Utara), serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai.
Sutomo menjelaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk memastikan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan di lapangan, menyusul masih adanya keluhan masyarakat.
Pelayanan Prioritas Utama, Administrasi Belakangan
Di Puskesmas Kampala, Sutomo menyoroti pentingnya pelayanan pasien yang datang. Ia menegaskan bahwa pasien harus dilayani terlebih dahulu sebelum proses administrasi dan identifikasi data medis dilakukan.
“Kami ingin pastikan bahwa pelayanan diutamakan. Setelah pasien ditangani secara medis, baru kemudian dilakukan pengecekan administrasi dan pembayaran,” tegas Sutomo.
Limbah Medis dan Armada Jadi Sorotan di Puskesmas Samataring
Sementara itu, di Puskesmas Samataring, meski kebersihan dinilai lebih baik dari Kampala, Komisi I menemukan masalah serius dalam pengelolaan limbah medis (B3). “Pengolahan limbah B3 insinerator tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” ungkap Sutomo.
Selain itu, dari tiga unit mobil operasional yang tersedia, hanya dua yang berfungsi. “Satu lainnya dalam kondisi rusak dan telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan,” tambahnya.
Sutomo menegaskan bahwa meskipun pelayanan pasien sudah berjalan sesuai SOP, pengelolaan limbah dan peralatan penunjang perlu segera dibenahi.
Keterbatasan Lahan dan Kesiagaan Tenaga Medis di Puskesmas Balangnipa
Di Puskesmas Balangnipa, kesiagaan tenaga medis dinilai sudah cukup baik. Namun, keterbatasan lahan menjadi tantangan. “Secara geografis, puskesmas ini cukup sempit sehingga perlu diupayakan penambahan ruang perawatan,” ujar Sutomo. Meski demikian, ia mengapresiasi pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang sudah berjalan dengan baik.
RSUD Sinjai: Antrean Obat Mengular hingga Tiga Jam!
Puncak temuan serius terungkap di RSUD Kabupaten Sinjai, khususnya di bagian pelayanan obat. Sutomo mengungkap bahwa pasien harus menunggu hingga tiga jam untuk obat yang tidak memerlukan peracikan, padahal SOP menetapkan maksimal 30 menit. “Ini sangat mencederai pelayanan prima. Ini harus menjadi perhatian serius,” kecam Sutomo.
Meskipun demikian, pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dinilai cukup baik dan sesuai dengan SOP. Sutomo kembali menekankan prinsip kemanusiaan dalam pelayanan, yaitu pasien harus ditangani terlebih dahulu sebelum proses administrasi dilakukan.
Peningkatan Menyeluruh Mendesak Dilakukan
Dari sidak ini, Sutomo menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh sangat diperlukan. Ini mencakup pelatihan tenaga medis, penambahan sarana dan prasarana, serta penguatan jumlah tenaga kesehatan, khususnya dokter.
“Kami berharap temuan ini dapat ditindaklanjuti oleh dinas terkait agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat semakin optimal,” tutup Sutomo, menegaskan komitmen DPRD Sinjai dalam memastikan hak masyarakat atas pelayanan kesehatan yang layak. (Adv)