BERITABERSATU.COM, BARRU – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Selatan (Sulsel) mewacanakan penerimaan gabah dari petani setelah melalui proses pengeringan. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerusakan gabah, terutama bagi hasil panen dengan kadar air tinggi.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulsel dan Sulbar, Fahrurozi, menyampaikan bahwa mitra penggilingan, Babinsa, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) diminta untuk membantu mensosialisasikan pentingnya penjemuran kepada petani maupun gapoktan. “Kami berharap petani mau melakukan penjemuran terlebih dahulu menggunakan terpal atau lantai jemur agar kualitas gabah tetap terjaga,” ungkapnya saat pertemuan di Kantor Cabang Bulog Pinrang, Kamis (17/04/2025)
Fahrurozi menjelaskan bahwa proses penjemuran dapat meminimalkan risiko kerusakan gabah. Langkah ini menjadi penting dalam menjaga kualitas hasil panen sebelum diterima Bulog.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Parepare, Muhammad Junaedy, menyatakan bahwa di Kabupaten Barru, pengambilan gabah tetap dilakukan secara langsung. “Di Barru, penggilingan padi jumlahnya terbatas, sehingga kami tetap jemput langsung gabah dari petani,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat malam (18/04/2025).
Ia juga mengakui bahwa keterbatasan jumlah penggilingan di Barru menjadi tantangan tersendiri. “Kami mendorong penggilingan yang ada untuk langsung bekerja sama dengan petani,” tambahnya.
Dengan kebijakan ini, Bulog berharap dapat mendukung petani dalam menjaga kualitas gabah dan memastikan hasil panen tetap layak diserap. (Ullah)