Wabup Jember Prihatin Kondisi Pantai Cemara dan Pancer yang Dinilai Amburadul

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, JEMBER – Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi objek wisata Pantai Cemara dan Pantai Pancer di Kecamatan Puger saat mengunjungi lokasi tersebut pada Minggu (6/4/2025). Kedua destinasi wisata keluarga favorit di Kabupaten Jember dinilai kurang tertata, kotor, dan tidak memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Wabup Djoko menyoroti keberadaan lapak kuliner dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjejer di pinggiran Pantai Cemara, yang menurutnya mengganggu estetika serta keamanan pantai. “Lapak-lapak itu menutupi pantai dan menyulitkan pengawasan, terutama bagi anak-anak yang sedang bermain di laut. Ini harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.

Kondisi limbah dan tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang Pantai Pancer juga mendapat perhatian khusus. Djoko meminta segera dirumuskan manajemen penanganan sampah yang lebih efektif untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menjaga kelestarian lingkungan.

Djoko Susanto menginstruksikan Dinas Pariwisata Kabupaten Jember untuk menjadi sektor utama dalam menata dan mengelola kawasan wisata Pantai Cemara dan Pantai Pancer agar lebih representatif. Ia juga mengajak stakeholder terkait untuk berkolaborasi dalam merancang pengelolaan profesional.

“Ada beberapa catatan penting yang perlu ditangani serius, termasuk penataan kawasan, urusan limbah, dan manajemen sampah. Ini potensi yang harus kita kelola dengan baik agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jember,” imbuhnya.

Dalam kunjungan bersama pada H+7 Lebaran 1446 Hijriah ini, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Bambang Rudiyanto, Muspika Puger seperti Camat Subagiyo, Kapolsek AKP Fahctur Rahman, Danramil Kapten Inf Hendra, beserta jajaran Pol PP, Polairud Polres Jember, Pos TNI AL, dan perangkat desa di Kecamatan Puger.

Djoko menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk menggali potensi wisata yang dapat dikembangkan serta mendukung kreativitas masyarakat. Ia menekankan bahwa obyek wisata di Jember masih kurang sentuhan profesional, sehingga peluang pengelolaan perlu segera dimanfaatkan dengan serius.

“Jember masih kekurangan obyek wisata yang benar-benar dikelola secara profesional. Yang ada ini tumbuh alami, tanpa sentuhan optimal. Sayang sekali jika potensi besar ini tidak dimanfaatkan dengan baik,” pungkas Djoko Susanto. (Tahrir)

You may also like