MAKASSAR — Supriyono (45), warga Jalan Muh. Yamin ini ditemukan jadi mayat dalam posisi diatas motornya yang rebah ia mengenakan jas hujan warna biru berbahan plastik serta mengenakan kaus warna biru dan celana training biru. Supriyono bersama motornya berada dibawah pohon. Dia diduga ia tewas tersambar petir saat hujan deras, ikhwal peristiwa ini pun warga Tamalate mendadak geger.
Aparat Kepolisian Polsek Tamalate bersama Tim Doksik Biddokkes Polda Sulsel ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Makassar yang tiba dilokasi langsung melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), disamping itu mengumpulkan keterangan saksi-saksi, selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Paur Doksik Biddokkes Polda Sulsel, AKP Sulkarnain yang dikonfirmasi, Rabu (7/2/2018), kemarin membenarkan adanya temuan mayat seorang pria dilokasi Danau Tanjung Bunga Kecamatan Tamalate. Kata dia, temuan mayat pria tersebut ketika suasana sudah menjelang malam, Selasa (6/2/2018), korban tewas diduga tersambar petir.
“Kami mendapat informasi dari SPKT Polsek Tamalate bahwa ada seorang pria pengendara menggunakan jas hujan warna biru berbahan plastik. Dia mengenakan kaus warna biru dan celana training biru tua ditemukan dalam posisi memeluk motornya yang rebah berada dibawah pohon. Pria tersebut katanya tak pernah bergerak, warga kemudian berdatangan. Kami kemudian menuju lokasi bersama Personel kemudian memeriksanya dan diketahui bahwa pria tersebut sudah tak bernyawa,”beber Sulkarnain.
Dilokasi lanjutnya pihaknya kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara.Dari hasil identifikasi terhadap mayat pria tersebut, diketahui bernama Supriyono, warga Muh. Yamin yang merupakan penjual tempe
“Korban ditemukan awalnya oleh warga dalam posisi masih dalam keadaan di atas motor serta kunci kontaknya masih on melengket di motor saat ditemukan lengkap dengan peralatan tangkap ikannya berupa jala.Korban tewas diduga tersambar petir perihal ini dari keterangan saksi. Pasalnya sewaktu kejadian memang cuaca cukup buruk dan terdengar suara guntur petir yang begitu dahsyat. Bunyi itu membuat korban terpental ke pinggir pohon mengakibatkan korban terbujur kaku,” tandasnya (*)
Editor : Arjuna Sakti