Harga Beras di Parerpare Melonjak di Pasaran

0 comments

PAREPARE — Harga beras di Kota Parepare terus melonjak di pasaran, salah satu hal yang mempengaruhi adalah gagal panen di beberapa daerah penghasil beras, seperti di Kabupaten Wajo, sedangkan daerah penghasil beras lainnya, seperti Sidrap dan Pinrang belum memasuki masa panen.

“Harga beras Premium naik dari Rp 11.400 menjadi 12.200 perkilogramnya, harga memicu dari Rp 8500 menjadi Rp 10.000 perkilogram,” Kata salah seorang pedagang beras di pasar Lakessi, H. Rizal, Senin (29/1/18).

Sebelumnya pihak Bulog Divre Parepare, melalui Kepala Sub Divre, Asmal membenarkan adanya kenaikan tersebut, “Harga di pasar itu terbagi tiga, ada yang Rp 8000, Rp 9000 dan Rp 10.000, jadi bisa dibilang harga masih terkendali, karena tergantung keinginan konsumen mana yang mau dibeli. Apa lagi laporan BPS tinggal Rp 9.600 dan hampir sama dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelasnya.

Selain itu, masih banyak petani yang belum panen, faktor cuaca juga ikut mempengaruhi sehingga suplai dari penggilingan kepasar agak terlambat, “mungkin itu saja yang mempengaruhi adanya lonjakan harga, tapi kami yakin pada pertengahan februari harga beras di pastikan turun drastis,” ungkapnya.

Saat ditanya soal jumlah persediaan beras di Bulog, lanjut Asmal, bahwa stok yang ada di gudang mencapai Rp 11 ribu ton lebih, stok tersebut cukup untuk memenuhi persediaan untuk 37 bulan atau lebih dari 3 tahun. (Udin)

Editor : Supardi

You may also like