Banjarnegara, BB – Sebagai wakil rakyat, DPRD memiliki tanggung jawab besar untuk mewakili kepentingan rakyat dan mengawasi jalannya pemerintahan di daerah. Namun, tentu saja, kinerja DPRD tidaklah terlepas dari kritik dan penilaian dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat.
Di Kabupaten Banjarnegara, Wahono selaku Ketua Forum Rembuk Banjarnegara (FRB), memberikan skor 6 pada kinerja DPRD Banjarnegara periode 2019-2024. Ia menilai, bahwa masih banyak hal-hal krusial yang kurang diperhatikan oleh wakil rakyat di daerah tersebut.
Menurut Wahono, anggota DPRD harus lebih fokus dan sigap untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat. Masalah seperti ketersediaan air bersih, jalanan masih banyak yang gelap serta pengembangan ekonomi masyarakat di pedesaan.
Hal ini harus menjadi prioritas utama bagi anggota DPRD Banjarnegara, selain itu, ia juga menyoroti pentingnya koordinasi antar anggota DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam menentukan arah pembangunan daerah.
Dalam memberikan skor 6, Wahono tidak menganggap bahwa kinerja DPRD Banjarnegara periode ini buruk. Namun, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.
“Menjadi wakil rakyat ini harus lebih intensif dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, serta memperluas wawasan dan pengetahuan terkait isu-isu yang berkaitan dengan pembangunan daerah,” Pungkas Wahono kepada Wartawan melalui Pesan Whatsapp. Selasa (06/02/2024)
“Saya tidak menganggap kinerja wakil rakyat kita ini jelek, namun masih banyak hal-hal yang memang harus dibenahi, apa lagi kita semua tahu, bahwa di Banjarnegara ini masih banyak jalan-jalan yang gelap gulita,” jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, DPRD harus selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan menjalankan fungsi pengawasan secara efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara aktif mengadakan dialog dengan masyarakat, serta memperhatikan aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Sebagai forum yang independen, saya memberikan masukan dan kritik guna membangun dan meningkatkan kinerja DPRD Banjarnegara,” Lanjut Wahono.
Harapannya lanjut Dia, dengan adanya evaluasi dan kritik konstruktif, DPRD dapat semakin meningkatkan kinerja dan memenuhi tugas sebagai wakil rakyat yang dipercaya oleh masyarakat.
“Jangan hanya saat mendekati Pemilu saja, sampai blusukan kesana kemari, sok pro pada masyarakat, namun tingkat kinerjanya masih banyak yang kurang,” Ketusnya. (Arf)
8 comments
Saya memberi nilai 5
nice article boskuh…..
kamsia….kamsiaaaaaaa
Kemampuan menjadi seorang anggota dewan ditingkat kabupaten dianggap mereka mampu untuk menyerap aspirasi rakyat karena mereka asli putra daerah, akan tetapi mereka yang terhormat anggota DPRD masih fokus disektor infrastruktur.
(pembangunan fisik) yang lainnya masing dianggap sebagai pelengkap dan mereka pasti akan bilang anggaran di kita masih kecil
Perlu di tingkatan Kinerjanya, setiap reses menyerap aspirasi rakyat, jgn hanya menjadi formalitas
Saya memberi nilai 7.5
Sepakat, banyak lobang tak terlihat sudah mulai memakan korban, mirisnya terdapat di banyak perempatan kota , area koplak, wambing , pertigaan gayam depan dr bambang, sampe pasar wage…
Kalo yang dinilai apa apa yang belun dilakukan ya pasti nilainya kurang..tapi coba nilailah apa apa yang sudah dilakukan.
coba apa yg sudah dilakukan, tolong sebutkan satu persatu. ben masyarajat tau sperti apa kinerja dewan banjarnegara selama 5th terakhir ini bos…..
Comments are closed.