PEMALANG,BB—Para petani di Dusun Tamansari, Desa Banjarmulya, Kecamatan Pemalang mengaku senang telah mendapatkan program dari PLN melalui program electrifying agriculture (EA).
Progam dari PT PLN ini, petani mendapatkan kemudahan dan menghemat biaya. Lantaran tidak lagi menggunakan mesin genset dan bahan bakar, melainkan tinggal menyalakan menggunakan listrik. Penyalaan pertama penggunaan energi listrik untuk pompa air warga Tamansari ini dilakukan, Kamis (21/9/2023).
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Tegal Aditya Darmawan mengatakan, program yang telah dilaksanakan adalah electric agriculture untuk petani, peternak dan tambak.
“Penggunaan energi listrik untuk pompa air pertanian ini dapat menekan biaya operasional sehingga meningkatkan kesejahteraan,” kata dia.
Dari program tersebut, kata dia, ada sebanyak 787 pelanggan electric by agricultur dengan total daya 2.885.200 volt ampere. Hal ini tentu membantu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Pertanian Mu’minun mengatakan di Dinas Pertanian punya program hibah alat mesin pertanian ke kelompok Tani.
“Kendalannya adalah mahal di BBM.Karena itu dengan adanya penggunaan listrik untuk pompa air maka gunakanlah sepenuhnya dan petani agar selalu menjaga iuran untuk membayar listrik,” ujarnya.
“Satu pompa air mampu mengairi 30 hektar sawah sedangkan di tamansari ada 14 pompa air,” sambungnya.
Sementara itu, Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat melalui Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Suyono mengatakan, PLN telah menunjukkan komitmen dalam meningkatkan perekonomian daerah.
“Kabupaten Pemalang punya potensi besar di pertanian, perikanan dan peternakan dilihat dari hasil bumi, hasil perikanan dengan tambak tambak di pesisir serta peternakan di berbagai wilayah karena listrik memiliki prospek yang cerah di Kabupaten Pemalang,” kata dia
Dirinya juga memberikan apresiasi terkait program-program dari PLN, untuk masyarakat, khususnya warga petani.
“Penggunaan listrik ini perbandingan yang sama. Karena yang lama dengan genset dan bahan bakarnya masa pakainya hingga 2 jam sedangkan dengan menggunakan listrik bisa mencari 4 jam. Jadi hampir 90 persen ada nilai tambah yang diperoleh petani,” terang dia
Sementara salah satu petani Tamansari Kano mengaku senang dengan adanya listrik untuk menyalakan pompa air di sawahnya, petani bisa menghemat biaya karena kalau dihitung listrik lebih murah daripada BBM.
“Kami juga bekerja lebih ringan, karena pompanya tidak berisik sehingga bisa menjaga mesin pompa sambil menyanyi,” ujarnya.(USM)