Banjarnegara, BB – Salah seorang warga Banjarnegara, menceritakan keluhanya terkait pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Banjarnegara, melalui Media Sosial (Medsos) Facebook yang diposting di Group Info Cegatan Banjarnegara (ICB).
Postingan tersebut menceritakan kronologi dan keluhan yang dialami, saat orang tuanya dirawat di RSUD Banjarnegara selama 4 hari.
Postingan tersebut bertuliskan, “ibu saya di RSUD Hj. Lasmanah Banjarnegara posisi dibawa ke RS sudah penurunan kesadaran, selama 2 hari di RSUD tidak ditemui Dokter, saya minta rujuk tetap dipersulit agar menunggu Dokter, hingga 4 hari di sana baru ditemui Dokter dan langsung dirujuk ke Margono, alhasil dibawa kesana telat karena ibu saya pembuluh darahnya sudah pecah, selama 4 hari itu hanya diberi obat penenang dan penurun darah tinggi, lagi pas ibu saya kejang dikasih obat Promag, sehingga nyawa ibu saya tidak tertolong karena lalainya di RS Banjarnegara, ****
Postingan yang diunggah oleh Akun Facebook bernama Ozii Hollahhope pada Sabtu (8/7/2023) nampaknya mengundang banyak perhatian, hingga banyaknya warganet yang mengomentari bahkan mengkuliti terkait sisi buruknya pelayanan RSUD Banjarnegara selama ini.
Berikut Link Group Facebook ICB :
https://m.facebook.com/groups/153303762084111/permalink/1473432203404587/?mibextid=Nif5oz
Berikut diantara komentar warganet, tentang pelayanan buruk RSUD Kabupaten Banjaregara Jawa Tengah.
@Baw***
Memang Banjarnegara seperti itu, harus apa” uang dulu bukan rasa kemanusianya dulu.
@Triwi***
Emang RSUD penangananya kurang sigap bojoku juga iya tidak tertolong disana selama 3 hari saja
@Goe***
Dikira kesininya semakin membaik oh RS Banjarnegara, ternyata dari dulu tetep seperti itu, yang sabar lur, saya dulu pernah mengalami, malah rasanya pengin ngamuk banget saking jengkelnya hati.
@Rya***
Pernah ngalamin pas waktu ngerawat almarhum ibuku dapat rujukan ke Margono nunggu hampir sebulanan alhasil semakin parah dan tida terselamatkan, entah ini salah siapa.
@Yoan***
Laporkan mas! Usut tuntas oknum tidak bertanggug jawab, harus dihukum itu nyepelehkan nyawanya orang.
@Ales***
Pengalamn pribadi juga kapok dengan pelayanan RSUD. ank pertama lahiran gk di tangani sama bidan gk di cek gak di ap apain dengan alasan trahir di cek bukaan 4 dan masih mengikuti teori ngeceknya lg nunggu beberapa jam. sampe ibu sya ngeyel dan alhasil bayi udh keluar baru bidan nya kestu. setlh pengalamn itu akhirnya ank ke dua langsung lagiran di haryata dan masyaalloh pelayanan nya bagus bgt pdhl harganya sama aj di RS sm di haryata.
Diketahui, pemilik Akun Facebook Ozii Hollahhope adalah “ST yang merupakan anak dari Alm. Munarti (Pasien RSUD), saat ST ditemui Wartawan menjelaskan, “Ibu saya dibawa ke RSUD pada Selasa (27/6/2023) sekitar Pukul 19.00 WIB, menurut keterangan pihak RSUD, ibu saya mengalami gejala stroke.
“Sekitar 2 hari berlalu berada di RSUD, kami sekeluarga belum mengetahui siapa Dokter yang akan menangani ibu saya, bahkan kami sekeluarga selalu menanyakan ke pihak RSUD, sampai kapan ibu saya ini diperiksa oleh Dokter yang menanganinya, namun pihak RSUD hanya menjawab, “saat ini Dokternya masih libur sampai hari Sabtu.” Ujar ST
“Ibu saya sering mengalami kejang saat di RSUD, tangannya kaku dan menggenggam diatas perut, namun menurut keterangan dari perawat, lambung ibu saya kesakitan dan pihak perawat memberikan obat lambung kepada ibu saya.”katanya.
Lebih lanjut ST menjelaskan, “Lantaran kondisi ibu saya semakin kritis, hingga untuk makan saja susah, akhirnya saat itu perawat melakukan pemasangan selang, namun disaat pemasangan selang dilakukan oleh pihak perawat, sekitar 3x pemasangan salah-salah terus, bahkan saat selang tersebut dicabut dari hidung ibu saya ada darah yang menempel pada selang tersebut, hingga keluarga saya saat itu menangis melihat hal tersebut.
“Melihat kondisi ibu saya yang saat itu semakin mengkhawatirkan, kami sekeluarga meminta rujukan kepada RSUD, agar ibu saya dapat dirujuk ke Rumah Sakit (RS) lain, namun pihak RSUD tidak menyetujuinya jika permohonan rujukan tersebut tanpa persetujuan dari pihak Dokter.” Pungkasnya.
“Setelah Dokter yang menangani ibu saya berangkat, akhirnya ibu saya dirujuk ke RS Margono Soekarjo Purwokerto pada Sabtu (1/7/2023) sekitar Pukul 15.00 WIB, namun menurut keterangan dari pihak RS Margono, ibu saya telat dibawa ke sini (RS Margono), bahkan pihak RS Margono menjelaskan, bahwa pembulu darah ibu saya pecah dan sudah melebar kemana-mana, menurut RS Magono. Saat ibu saya mengalami kaku dan tangan menggenggam di atas perut itu bukan sakit lambung, melainkan Kejang-kejang,”
Sekitar pukul 19.00 WIB dihari yang sama, kami sekeluarga dikabarkan oleh RS Margono bahwa ibu saya sudah meninggal dunia, saya menilai ini semua akibat pelayanan RSUD Banjarnegara yang kurang garcep, menilai penyakit ibu saya saja tidak tahu, perlengkapan alatnya saja kurang memadahi.” Tegas ST kepada Wartawan.
Rumah sakit seharusnya bertanggung jawab, apabila ada pemberian pelayanan kesehatan di bawah standar yang dilakukan oleh personalianya, sehingga menimbulkan akibat yang tidak diinginkan pasien.
Duty of care dapat diartikan sebagai kewajiban memberikan pelayanan yang baik dan wajar, sehingga dapat terlaksananya kewajiban guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Hal ini nampaknya harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah hingga Wakil Rakyat setempat, agar keluhan yang dialami oleh Masyarakat selama ini dapat segera ditindaklanjuti dan bukan hanya sekedar omong kosong belaka.
Sementara, Direktur RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dr. Erna Astuti saat dikonfirmasi Wartawan melalui pesan Whatsapp pada Jumat (28/7/2023) hanya mengatakan, “Kalau ada keluhan mohon konfirmasi atau memberi masukan ke kami, Kami sangat berterima kasih untuk semua masukan,” ketusnya.
Saat ditanya Wartawan, “Dari ibu sendiri apakah sudah pernah bertemu langsung dengan pihak keluarga pasien, pihaknya menjawab, “Sudah kami tunggu, belum jadi rawuh, Dari pihak kami Sudah beberapa kali datang ke rumah mba siti,” akunya.
Namun, menurut keterangan dari keluarga pasien, pihak RSUD datang ke rumah yang berada di Dusun Dogleg, Desa Tlagawera Kecamatan Banjarnegara hanya 1x, Pada Jumat (7/7/2023).
Hingga berita ini ditayangkan, Direktur RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dr. Erna Astuti, tidak menjawab pertanyaan dari Wartawan, terkait pihak keluarga yang belum bisa menerima permintaan maaf, bahkan pihaknya (Direktur RSUD) tidak menjawab masalah Kwitansi Pembayaran yang tidak dirinci secara jelas, terkait penggunaan obat atau lainya, yang terkesan Kwitansi pembayaran tersebut ala kadarnya.***
(Arief Ferdianto)