BERITABERSATU.COM, SINJAI – Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan menyambut akhir tahun 2025 dengan kabar yang sangat menggembirakan. Upaya serius pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai dalam menanggulangi HIV/AIDS membuahkan hasil signifikan.
Sepanjang tahun 2025, Dinkes Sinjai berhasil menekan angka temuan kasus baru HIV/AIDS hingga turun hampir setengahnya, dari 31 kasus pada tahun sebelumnya menjadi 17 kasus saja.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menyatakan bahwa tren penurunan ini adalah sinyal positif, namun ia mengingatkan agar semua pihak tidak boleh lengah.
“Kita tidak boleh lengah. Penanganan HIV membutuhkan deteksi dini, akses layanan kesehatan yang mudah, serta dukungan masyarakat tanpa stigma,” tegas dr. Emmy, Kamis (4/12/2025).
Meskipun kasusnya menurun, Kadinkes mengungkapkan bahwa mayoritas penularan di Sinjai masih didominasi oleh hubungan seksual, yakni mencapai 97 persen. Sisanya berasal dari anak dengan orang tua ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), penggunaan narkoba suntik, dan tiga kasus yang sumber penularannya masih misterius.
Penurunan kasus ini tidak datang dengan sendirinya. Dinkes Sinjai secara masif menggencarkan strategi preventif dan promotif melalui berbagai program:
* Sosialisasi Massif: Edukasi bahaya HIV/AIDS menyasar berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga organisasi kemasyarakatan.
* Layanan Deteksi Dini: Layanan screening HIV/AIDS disediakan secara rutin di puskesmas dan rumah sakit.
* Pendampingan ODHA: Dinkes aktif melakukan pendampingan dan kunjungan rumah (Home Visit) bagi penderita yang terancam putus obat.
Semua upaya ini didukung penuh oleh kerja sama lintas sektor, melibatkan pemerintah kecamatan, desa, sekolah, dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK).
Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda, mengapresiasi keras capaian ini, menyebutnya sebagai hasil kerja keras dan kolaborasi berkelanjutan antara Pemda dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sinjai.
“Kami terus berkomitmen melakukan edukasi, pencegahan, dan pendampingan. Ini bukan sekadar angka, tapi tentang menyelamatkan nyawa dan masa depan masyarakat Sinjai,” pungkas A. Mahyanto. (Ads)