Bone Dominasi Penghargaan Adiwiyata 2025, Komitmen Pendidikan Berwawasan Lingkungan Berbuah Prestasi

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, JAKARTA — Komitmen Pemerintah Kabupaten Bone di bawah kepemimpinan Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M. dan Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M. kembali membuahkan prestasi nasional. Setelah sebelumnya meraih apresiasi sebagai Pembina Program Kampung Iklim (Proklim), kini Kabupaten Bone mencatat sejarah baru di sektor pendidikan melalui capaian Program Adiwiyata 2025.

Pada tahun ini, sebanyak 15 sekolah di Kabupaten Bone menerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional 2025 dari Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. Penyerahan penghargaan berlangsung dalam seremoni resmi di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone Dray Vibrianto bersama para kepala sekolah penerima penghargaan—dua Adiwiyata Mandiri dan 13 Adiwiyata Nasional—telah diterima langsung oleh Bupati Bone di Rumah Jabatan Bupati Bone, Kamis (4/12/2025).

Bupati H. A. Asman Sulaiman menegaskan bahwa capaian ini merupakan wujud dari konsistensi visi pembangunan daerah yang berlandaskan prinsip Mandiri, Berkeadilan, dan Berkelanjutan, dengan menempatkan sektor lingkungan sebagai prioritas utama.

“Adiwiyata adalah investasi strategis untuk membentuk karakter masyarakat Bone yang peduli lingkungan dan berbudaya bersih di masa depan,” ujar Bupati Bone.

Program Adiwiyata di Bone berfokus pada penguatan pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui pembiasaan dan edukasi langsung di sekolah. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik didaur ulang menjadi produk ramah lingkungan.

Bupati Asman menambahkan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kebijakan daerah yang mendorong implementasi empat komponen inti Adiwiyata, adalah Kebijakan sekolah peduli lingkungan, Kurikulum berbasis lingkungan, egiatan partisipatif, dan Sarana dan prasarana ramah lingkungan.

Sebagai salah satu daerah penyumbang padi dan jagung terbesar di Sulawesi Selatan, Bone memanfaatkan implementasi Adiwiyata untuk menghadapi tantangan lingkungan dan ketahanan pangan.

Pelajar di sekolah Adiwiyata turut terlibat dalam pembuatan pupuk organik guna meningkatkan kualitas tanah, termasuk mengatasi rendahnya kandungan C-Organik. Selain itu, program konservasi air dan efisiensi energi juga diterapkan secara sistematis untuk menjaga Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks Kualitas Udara (IKU) tetap stabil.

Sinergi antara prestasi sebagai Pembina Proklim dan keberhasilan Adiwiyata memperkuat posisi Kabupaten Bone sebagai daerah yang konsisten membangun ekosistem lingkungan berkelanjutan dari tingkat komunitas hingga sekolah.

DLH Bone turut memainkan peran kunci dalam pendampingan teknis dan penguatan kapasitas sekolah hingga meraih predikat Adiwiyata. Dari enam kabupaten/kota yang meraih penghargaan tahun ini di Sulawesi Selatan, Bone menjadi daerah dengan jumlah penerima terbanyak.

Rincian penghargaan Adiwiyata 2025 Kabupaten Bone, yakni 2 sekolah: Adiwiyata Mandiri (level tertinggi) dan 13 sekolah: Adiwiyata Nasional.

Kepala DLH Bone, Dray Vibrianto, menyampaikan bahwa prestasi ini adalah hasil kerja kolaboratif seluruh pihak.

“Pendampingan intensif menjadi kunci. Kami memastikan program Adiwiyata tidak hanya memenuhi standar administrasi, tetapi benar-benar mengakar sebagai budaya lingkungan berkelanjutan,” ujarnya.

Capaian ini menempatkan Kabupaten Bone sebagai salah satu daerah rujukan dalam pembangunan lingkungan berbasis pendidikan di kawasan Indonesia Timur. Sekaligus, hal ini mengukuhkan kepemimpinan Bupati H. A. Asman Sulaiman dalam membangun generasi yang beretika lingkungan dan memiliki daya saing global.

Laporan: Suparman Warium

You may also like