BERITABERSATU.COM,Pemalang – Tim sepakbola Kabupaten Pemalang memastikan lolos Porprov Jateng 2026 usai menjalani babak kualifikasi group A melawan tim sepakbola Kabupaten Banjarnegara.
Bertanding di Stadion Soemitro Kolopaking, Kabupaten Banjarnegara, Minggu (16/11/2025) sore. Laskar Benowo berhasil menahan imbang tuan rumah Banjarnegara dengan skor 2-2.
Laga berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit awal. Pemalang tampil menekan dan langsung membuka keunggulan pada menit ke-42 melalui aksi Yanuar Pratama. Keunggulan tak berlangsung lama, tuan rumah membalas melalui sepakan Zulfikar di menit ke-49.
Usai jedah turun minum, kedua kesebelasan tak kendorkan serangan. Keduanya terus menekan. Laskar Benowo berhasil merubah keunggulan 2-1 melalui Muhammad Raihan Nafis pada menit ke-50.
Namun kemenangan didepan mata itu harus buyar menjelang laga usai. Banjarnegara mendapat hadiah pinalti pada menit ke-88, Afrizal Muchtar sukses menyamakan kedudukan 2-2.
Di laga pamungkas ini, Pemalang berhasil mengantongi 2 poin dan berhasil bertengger pada klasemen group A dengan total 7 poin dari tiga pertandingan melawan Kabupaten Cilacap, Batang dan Banjarnegara.
Dengan hasil ini, Ketua Askab PSSI Kabupaten Pemalang, Hengki Wijaya merasa bangga dan menyampaikan terimakasih kepada para pemain, ofisial dan pelatih yang telah bekerja keras hingga mencatatkan sejarah baru sepokbala Pemalang.
Menurutnya, dukungan pemerintah daerah dan masyarakat menjadi bagian penting dari keberhasilan tim.
“Alhamdulillah Kabupaten Pemalang lolos Porprov Jateng 2026, saya sangat bangga dengan kerja keras para pemain, pelatih dan ofisial. Mereka telah memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Pemalang,” ujarnya melalui via celluler, Minggu (16/11/2026).
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pemalang atas doa dan dukungannya dan juga pemerintah daerah khususnya Pak Bupati Pemalang yang telah memberikan perhatian,” imbuhnya.
Hengki berharap keberhasilan ini menjadi pertimbangan pemerintah daerah untuk memberi perhatian lebih pada pembinaan pemain muda, yang kelak juga menjadi tulang punggung PSIP Pemalang.
Ia juga mengingatkan bahwa proses pembinaan membutuhkan dukungan serius dan berkelanjutan dari pemerintah daerah. Termasuk soal anggaran yang selama ini menjadi kendala.
Dirinya menilai kedepan anggaran pembinaan sebaiknya dipisahkan dari PSIP, karena kebutuhan pengembangan atlet cukup besar.
“Sepak bola ini olahraga mahal, setiap tahun setidaknya membutuhkan anggaran tidak kurang Rp 500 juta untuk pembinaan sesuai road map yang kita susun,” tandasnya.(*)