BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Wakil Ketua DPRD Banjarnegara dari Fraksi Golkar, Agus Junaidi, mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penanganan bencana tanah longsor di Pandanarum secara cepat dan terkoordinasi.
Agus menegaskan, Banjarnegara merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana alam yang tinggi, sehingga respon cepat menjadi hal wajib dalam setiap kejadian bencana.
“Tentunya kami meminta agar proses penanganan kebencanaan ini dilakukan secepat mungkin,” ujar Agus kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan, penanganan harus dilakukan secara serius, menyeluruh, dan sesuai kebutuhan lapangan, mengingat dampak longsor yang cukup besar serta potensi pergerakan tanah yang masih terjadi di lokasi kejadian.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pimpinan DPRD Banjarnegara telah memberikan mandat kepada anggota dewan untuk terjun langsung ke lokasi bencana guna melihat perkembangan di lapangan.
“Pimpinan sudah memberi mandat kepada anggota untuk mengecek lokasi, dan itu sudah dilakukan. Selanjutnya, komisi terkait pasti akan turun untuk melihat secara langsung sejauh mana kerusakan dan apa saja yang dibutuhkan untuk penanganan darurat,” tuturnya.
Ia memastikan DPRD akan terus mengawal penanganan bencana tersebut, terutama untuk menjamin kebutuhan warga terdampak maupun para pengungsi dapat terpenuhi secara cepat dan tepat sasaran.
Dilansir Beritabersatu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Senin (17/11/2025) pagi pukul 08.37 WIB, jumlah warga yang mengungsi sebanyak 823 jiwa.
BPBD juga melaporkan 27 orang diduga hilang, sementara dua orang dinyatakan meninggal dunia (MD). Satu korban MD di RSUD Banjarnegara, dan satu lainnya ditemukan di lokasi kejadian pada pukul 07.48 WIB. Selain itu, 34 orang tengah dievakuasi oleh tim SAR di area hutan sekitar lokasi longsor.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari pascalongsor terjadi, Minggu (16/11/2025) siang.
Keputusan ini diambil setelah Pemkab menggelar rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Kecamatan Pandanarum pada Minggu malam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Raib Sekhudin, mengatakan penanganan darurat langsung dilakukan sejak kejadian longsor. Mulai dari evakuasi warga hingga pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi.
BPBD juga mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan bagi warga yang mengalami luka ringan. Sementara, korban yang membutuhkan perawatan lanjutan segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Raib menambahkan bahwa kondisi tanah di lokasi masih labil, sehingga jumlah pengungsi diperkirakan meningkat.
Penulis : Arief Ferdianto