BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Sebanyak 447 pemain muda asal Kabupaten Banjarnegara bersaing untuk memperebutkan tempat di skuad Persatuan Sepakbola Indonesia Banjarnegara (Persibara) yang akan berlaga di kompetisi Liga 4.
Seleksi ini menjadi momen penting bagi kebangkitan klub kebanggaan masyarakat Banjarnegara.
Penanggung jawab tim Persibara Liga 4, Rokhman Supriyadi (Kang Yadi), menjelaskan bahwa seleksi akan dilakukan dalam dua tahap di dua wilayah berbeda.
Tahap pertama digelar Sabtu (8/11/2025) di Lapangan Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, dan akan diikuti oleh sekitar 150 pemain dari wilayah Banjarnegara bagian atas.
Tahap kedua dilaksanakan Minggu (9/11/2025) di lapangan sintetis ATFA Merden, Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, dengan jumlah peserta mencapai 300 pemain.
“Semua pemain dipastikan mendapatkan kesempatan yang sama dalam seleksi ini. Tim talent scouting akan menilai kemampuan masing-masing pemain secara objektif untuk menentukan siapa yang layak melaju ke tahap berikutnya dan bergabung dengan tim utama Persibara,” ujar Kang Yadi kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).
Menurut Kang Yadi, antusiasme pemain muda Banjarnegara dalam mengikuti seleksi ini sangat luar biasa. Dari total 447 peserta yang mendaftar, seluruhnya merupakan pemain kelahiran 2003 hingga 2006, atau berada pada rentang usia potensial untuk pembinaan jangka panjang.
“Minat anak-anak muda Banjarnegara untuk bergabung sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa semangat sepak bola di Banjarnegara masih hidup dan berkembang,” ujarnya.
Kang Yadi menegaskan, seleksi kali ini bukan sekadar untuk membentuk skuad Persibara di Liga 4, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem pembinaan pemain muda di Banjarnegara.
“Seleksi ini tidak hanya untuk mencari pemain terbaik yang siap memperkuat tim di kompetisi musim ini, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk mencetak talenta lokal yang bisa bersaing di level nasional,” kata dia.
Ia menambahkan, Banjarnegara memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pemain berkualitas. Beberapa di antaranya bahkan sudah menembus tim nasional Indonesia.
“Banjarnegara punya banyak talenta hebat. Kita bisa lihat ada Rio Fahmi asal Banjarnegara dan Syahrian Abimanyu dari Purwareja Klampok yang kini memperkuat tim nasional. Selain itu, ada Fani, kiper timnas putri Indonesia yang sekarang berkarier di Liga Arab,” jelasnya.
Kebangkitan Persibara di Liga 4 tak lepas dari dorongan berbagai pihak, termasuk masyarakat, mantan pemain, dan kelompok suporter.
Menurut dia, aspirasi agar Persibara kembali aktif disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Banjarnegara beberapa waktu lalu. Banyak pihak merasa prihatin karena Persibara sempat vakum dari kompetisi resmi.
“Dorongan dari masyarakat dan para mantan pemain menjadi energi besar bagi kami untuk menghidupkan kembali Persibara. Mereka ingin melihat klub ini bangkit dan kembali menjadi kebanggaan Banjarnegara,” ucapnya.
Selain dukungan dari masyarakat umum, kelompok suporter yang tergabung dalam Mbrahol juga berperan penting dalam mendorong kebangkitan tim. Mereka menjadi salah satu pihak yang paling vokal meminta agar Persibara kembali berlaga di kompetisi resmi.
“Mbrahol adalah garda terdepan dalam menghidupkan semangat sepak bola Banjarnegara. Mereka terus mempertanyakan kondisi Persibara dan mendesak agar tim kembali ikut kompetisi, supaya atmosfer sepak bola di daerah ini kembali bergairah,” tuturnya.
Dengan dimulainya proses seleksi ini, harapan besar kembali tumbuh di kalangan pecinta sepak bola Banjarnegara. Panitia seleksi berharap kegiatan ini melahirkan pemain-pemain potensial yang dapat mengembalikan kejayaan Persibara di masa depan.
“Target kami bukan hanya berpartisipasi, tapi membangun tim yang solid, berkarakter, dan benar-benar mencerminkan semangat Banjarnegara,” pungkas Kang Yadi. (fds/dbd).