CIREBON, BERITABERSATU – Di tengah deru mesin jahit dan semangat para warga binaan yang tak pernah padam, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon mencatat babak baru dalam upaya pembinaan.
Di bawah kepemimpinan Nanank Syamsudin, Lapas ini meluncurkan proyek perubahan bertajuk “Revitalisasi Industri Tekstil di Lapas Cirebon, Membangun Masa Depan di Balik Jeruji untuk Mendukung Hilirisasi dan Industrialisasi.”
Inisiatif ini menjadi simbol bahwa tembok penjara bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan awal dari perubahan. Melalui program tersebut, Lapas Cirebon bertransformasi menjadi sentra industri tekstil modern berbasis digital, sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran poin ke-5, yakni hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional.
Unit usaha tekstil yang diberi nama “Roemah Kesambi” kini menjadi kebanggaan baru dunia pemasyarakatan. Produk-produk seperti seragam, bordiran, hingga karya tekstil kreatif hasil tangan warga binaan tidak hanya memiliki standar industri, tetapi juga sarat makna kemanusiaan.
“Revitalisasi ini bukan hanya tentang mesin dan kain, tapi tentang manusia,” ujar Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Nanank Syamsudin, di sela kegiatan, Senin (27/10/2025).
Kami ingin, lanjut Nanank, setiap warga binaan pulang bukan hanya dengan bekal keterampilan, tetapi juga dengan rasa percaya diri bahwa mereka masih berharga dan mampu berkontribusi bagi bangsa,” lanjutnya.
Didukung oleh Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Industri Narapidana (SIMBINA), seluruh proses produksi kini terdigitalisasi—mulai dari pelatihan, pencatatan hasil kerja, hingga pemasaran secara daring.
Lapas Cirebon juga menggandeng berbagai pihak seperti UMKM lokal, Lembaga Pelatihan Kerja, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon dalam skema Public-Private Partnership (PPP).
Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas akses pasar dan memperkuat rantai industri tekstil daerah.
Melalui langkah ini, Lapas Cirebon tidak hanya menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, tetapi juga menjadi pionir Lapas Industri Tekstil Nasional, tempat di mana pembinaan, produktivitas, dan kemanusiaan menyatu dalam satu visi besar: membangun masa depan yang lebih baik di balik jeruji. (bmm/bnb).