Beritabersatu.com, Blitar – Kunjungan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, ke Pasar Legi, beberapa hari lalu, justru menuai sorotan tajam dari para pedagang. Pasalnya, kunjungan yang diharapkan menjadi ajang dialog langsung antara pedagang dan pemerintah itu, dinilai hanya sebatas formalitas tanpa ruang aspirasi.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Legi, Suhani, dengan nada kecewa mengatakan bahwa kehadiran Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibin tersebut belum memenuhi harapan para pedagang.
“Wali Kota datang hanya untuk berkunjung tanpa memberikan ruang bagi kami untuk berdiskusi. Kami ingin menyampaikan unek-unek kami secara langsung, bukan hanya sekadar melihat-lihat,” ujar Suhani, Minggu (26/10/2025).
Menurut Suhani, sejumlah pedagang merasa tidak terwakili dalam pertemuan singkat itu. Ia menilai, komunikasi dua arah antara pedagang dan pemerintah seharusnya menjadi prioritas dalam setiap kebijakan pembangunan pasar.
“Kami mendukung penuh langkah pemerintah untuk memajukan Pasar Legi, tapi tolong kami dilibatkan. Jangan hanya mendengar dari segelintir orang yang katanya mewakili pedagang,” tegasnya.
Suhani juga mengungkapkan kekhawatiran para pedagang terhadap kondisi Pasar Legi yang kian lesu. Sejak kebakaran besar pada 2016, ditambah dampak pandemi COVID-19, banyak pedagang terpaksa menutup lapak karena minimnya pembeli.
“Banyak pedagang yang sampai sekarang belum kembali berjualan. Pembeli juga makin sedikit. Kami butuh perhatian dan langkah nyata dari pemerintah, bukan hanya janji,” tambahnya.
Tak hanya mengeluh, Suhani juga menyampaikan ide kreatif untuk menghidupkan kembali denyut ekonomi di Pasar Legi.
“Kami ingin pasar ini dijadikan destinasi wisata belanja. Bisa dihias dengan bunga, diberi spot selfie, dan dibuat lebih menarik bagi anak muda. Dengan begitu, pasar akan kembali ramai dan hidup,” jelasnya penuh semangat.
Suhani menegaskan, yang paling dibutuhkan pedagang saat ini adalah konsistensi pemerintah dalam menganggarkan dana revitalisasi pasar serta perhatian terhadap pedagang lama yang telah berpuluh tahun menggantungkan hidup di Pasar Legi.
“Harapan kami sederhana, pemerintah jangan lepas tangan. Anggaran pasar harus terus diperhatikan dan jangan lupakan kami para pedagang lama yang sudah ikut membesarkan pasar ini,” pungkasnya.
Kunjungan Mas Ibin yang semula diharapkan membawa angin segar bagi para pedagang, kini justru meninggalkan rasa kecewa. Para pedagang berharap, ke depan Wali Kota Blitar bisa lebih terbuka terhadap aspirasi mereka bukan sekadar hadir, tapi juga mendengarkan. (Zan)