Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Dua Pelajar di Bone

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, BONE – Duka mendalam menyelimuti dua keluarga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dua kecelakaan lalu lintas yang terjadi secara terpisah pada Kamis (9/10/2025), merenggut nyawa dua pelajar yang masih di bawah umur.

Insiden pertama terjadi di Jalan Poros Bone–Makassar, tepatnya di Dusun Ale Jempo, Desa Sengeng Palie, Kecamatan Lappariaja. Dua sepeda motor bertabrakan, menyebabkan seorang remaja berinisial ADTD (16) mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

Sementara itu, kecelakaan kedua terjadi di Desa Ulaweng Cinnong, Kecamatan Ulaweng, saat satu sepeda motor bertabrakan dengan sebuah truk. Korban, SA (13), meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kasat Lantas Polres Bone, AKP H Musmulyadi, S.Pd.I, membenarkan kedua kejadian tragis tersebut. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam dan menegaskan pentingnya kesadaran akan keselamatan berkendara, terutama bagi pengendara usia dini.

“Korban SA (13) meninggal di lokasi kejadian di Desa Ulaweng Cinnong, sementara ADTD (16) yang terlibat kecelakaan di Desa Sengeng Palie meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit,” ujar AKP Musmulyadi, Selasa (14/10).

Ia menambahkan bahwa kedua korban merupakan pelajar yang belum cukup umur untuk berkendara dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Beberapa di antaranya juga tidak menggunakan helm saat berkendara.

“Pengendara masih di bawah umur, belum memiliki SIM. Ada yang tidak menggunakan helm. Selain melanggar aturan lalu lintas, tindakan ini juga sangat membahayakan keselamatan diri maupun orang lain,” tegasnya.

AKP Musmulyadi menjelaskan, faktor usia dan kurangnya pengalaman berkendara menjadi penyebab utama tingginya risiko kecelakaan pada pengendara di bawah umur.

Ia menegaskan bahwa pihaknya rutin melakukan patroli dan sosialisasi di berbagai wilayah, termasuk penegakan hukum terhadap pengendara di bawah umur yang membahayakan pengguna jalan lainnya.

“Kami terus melakukan pengawasan. Namun, kunci utama tetap ada pada peran orang tua. Jangan biarkan anak-anak mengambil risiko besar hanya karena kurangnya pengawasan di rumah,” imbaunya.

AKP Musmulyadi berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya keluarga, dapat berperan aktif dalam menciptakan budaya berlalu lintas yang tertib sejak dini.

“Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan kondisi jalan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna,” tutupnya.

Laporan: Suparman Warium

You may also like