Wabup Bone Bangga: MQK Internasional di Wajo Buktikan Pesantren Sulsel Jadi ‘Motor Peradaban Dunia’

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, WAJO – Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menghadiri dan menyampaikan apresiasi mendalam pada pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional perdana yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, pada Rabu (1/10/2025).

Di tengah perhelatan akbar yang dihadiri ribuan santri, ulama, dan perwakilan dari 10 negara ASEAN, Wabup Akmal menegaskan bahwa suksesnya acara berskala dunia ini adalah pesan kuat tentang peran Sulawesi Selatan dalam peradaban global.

“Kegiatan berskala internasional ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat ilmu agama, tetapi juga motor peradaban,” ujar Andi Akmal Pasluddin dengan penuh kebanggaan.

Ia menambahkan, “Kehadiran ribuan santri dan ulama dari berbagai negara menjadi pesan kuat bahwa dari Sulawesi Selatan, khususnya dari As’adiyah, lahir energi kebaikan untuk bangsa dan dunia.” tambahnya.

Kehadiran Wabup Bone di wilayah tetangga tersebut menunjukkan dukungan moral yang kuat terhadap pelaksanaan MQK yang disebut Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, sebagai momen “sangat bersejarah.” Acara ini mengusung tema relevan, “Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats.”

Pernyataan Wabup Bone ini selaras dengan semangat yang diusung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, yang menyebut pelaksanaan MQK kali ini sebagai tonggak sejarah penting dalam dunia pesantren.

Wabup Akmal juga menyaksikan semarak pembukaan yang semakin meriah dengan penampilan seni budaya, termasuk orkestra tradisional yang dibawakan oleh santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, menunjukkan kontribusi langsung daerah Bone dalam menyukseskan acara internasional ini.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, juga hadir dan menyerahkan bantuan sebesar Rp5 miliar, menandai komitmen penuh pemerintah daerah terhadap kemajuan pesantren sebagai pusat peradaban dan ilmu pengetahuan.

Laporan: Suparman Warium

You may also like