DPR RI Soroti Keracunan Massal MBG: Longki Djanggola Minta Evaluasi Total Dapur Makanan Bergizi Gratis

by Ardin
0 comments

BWRITABERSATU.COM, BANGGAI KEPULAUAN – Kasus keracunan massal yang dialami penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Banggai Kepulauan dan Kota Palu menuai sorotan serius dari anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Drs. H. Longki Djanggola. Menurutnya, insiden ini bukan sekadar kecelakaan, melainkan akibat adanya pelanggaran berat terhadap standar operasional (SOP) di dapur-dapur MBG.

Longki mengungkapkan temuan mengejutkan di lapangan, yaitu penggunaan bahan baku yang tidak layak konsumsi, seperti ikan yang sudah busuk, namun tetap diproses menjadi hidangan. “Seharusnya, bahan baku yang tidak memenuhi standar kebersihan ditolak, bukan malah dipaksakan masuk ke dapur,” tegasnya, menyoroti lemahnya pengawasan.

Selain itu, ia juga menyoroti proses memasak yang tidak higienis. Longki menemukan praktik makanan dimasak terlalu dini, bahkan sisa masakan yang dipanaskan kembali. “Praktik seperti ini sangat berbahaya dan berpotensi memicu keracunan berulang,” tambahnya.

Longki Djanggola menegaskan, jika ada dapur yang bermasalah lebih dari sekali, kerja sama dengan pengelolanya harus dievaluasi, bahkan diputus. “Jangan bermain-main dengan masa depan generasi bangsa,” ujarnya dengan nada tegas.

Sebagai langkah preventif, ia menyarankan agar jenis ikan dengan risiko alergen tinggi, seperti tuna, cakalang, dan ekor kuning, dihindari dalam menu MBG kecuali jika penanganannya dipastikan sangat ketat.
Menurut Longki, kasus keracunan ini menunjukkan adanya kelalaian berulang. Ia mengingatkan bahwa jika para orang tua merasa tidak puas, kasus ini bisa berlanjut ke ranah hukum.

Di akhir pernyataannya, Longki mendesak pemerintah agar menindak tegas pengelola dapur yang lalai. Ia menekankan bahwa program MBG, inisiatif penting Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat gizi anak bangsa, harus dijalankan secara profesional tanpa kompromi terhadap keselamatan. (Rahmad Nur)

You may also like