BERITABERSATU.COM, JEMBER – Kabar baik datang dari Kabupaten Jember. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jember berhasil turun secara signifikan dan mencapai titik terendah dalam satu dekade terakhir. Prestasi ini terungkap dalam rapat koordinasi antara Pemkab Jember dengan BPS, BPJS Kesehatan, dan Bank Indonesia (BI) pada Rabu (17/09/2025).
Menurut Plt Diskominfo Jember, Regar Jeane Dealen Nangka, angka kemiskinan absolut di Jember berkurang 8.001 jiwa dalam kurun waktu 7 bulan. Angka ini turun dari 224.077 jiwa menjadi 216.076 jiwa. Secara persentase, tingkat kemiskinan Jember turun dari 9,01% pada tahun 2024 menjadi 8,67% pada tahun 2025, yang berarti terjadi penurunan sebesar 0,34%.
Selain sukses menurunkan angka kemiskinan, Jember juga berhasil menjaga stabilitas ekonomi. Tingkat inflasi di Jember relatif terkendali di angka 2,06%, jauh lebih rendah dari tingkat inflasi Jawa Timur dan nasional.
Pada Agustus 2025, Jember bahkan mencatat deflasi sebesar 0,04%, menandakan bahwa harga-harga kebutuhan pokok di masyarakat cenderung stabil dan terkendali.
Pencapaian luar biasa ini tak lepas dari berbagai program dan kebijakan strategis yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, di antaranya, Peningkatan ekonomi lokal dan investasi, Pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK) dan program padat karya yang membuka banyak lapangan kerja, Kebangkitan sektor pertanian dan perkebunan, terutama komoditas unggulan seperti kopi, kakao, dan tembakau, dan Pembangunan infrastruktur pedesaan serta penguatan kelembagaan desa.
Meskipun sudah mencapai hasil yang memuaskan, Bupati Jember berpesan agar pemerintah terus berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian dan memberikan akses yang lebih luas bagi para pelaku usaha.
“Kami akan terus berjuang untuk menuju Jember baru, Jember maju, di mana masyarakatnya sejahtera dan angka kemiskinan terus berkurang,” tutup Regar. (Tahrir)
