BERITABERSATU.COM, JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih sejumlah penghargaan bergengsi dari Kompas, salah satunya untuk kategori Daerah Peduli Akses dan Infrastruktur Pendidikan. Keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan inovatif Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang berani melakukan efisiensi anggaran secara radikal.
Alih-alih membeli mobil dinas baru untuk dirinya dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bupati Fawait memilih memangkas anggaran tersebut dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Langkah ini membuahkan hasil signifikan, menjadikan pembangunan sektor pendidikan di Jember tahun ini sebagai yang terbesar dalam satu dekade terakhir.
“Kami menerima penghargaan dari Kompas karena kita tahu bersama bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan tahun ini salah satu yang terbesar dalam sejarah Kabupaten Jember dalam kurun 10 tahun,” ungkap Bupati Muhammad Fawait.
Sejak awal menjabat, Bupati Muhammad Fawait telah menerima lebih dari 1.500 aduan langsung terkait kondisi gedung dan ruang kelas sekolah yang rusak parah. Menanggapi kondisi darurat ini, ia segera mengambil langkah strategis dengan mengalokasikan anggaran efisiensi untuk perbaikan dan pembangunan gedung-gedung sekolah. Selain itu, sebagian pengajuan dana infrastruktur pendidikan dari pemerintah pusat juga sudah mulai terealisasi.
Tak berhenti di situ, Bupati Fawait memiliki visi lebih jauh untuk pendidikan di Jember. Ia berencana membangun sekolah percontohan yang akan menjadi model pendidikan baru.
“Kami juga akan bikin sekolah percontohan di beberapa tempat. Sebelum disebarluaskan ke publik, di tahun 2026 kami akan mendirikan sekolah percontohan,” jelasnya.
Sekolah percontohan ini didasari keyakinan bahwa pendidikan yang berhasil tidak cukup hanya mengandalkan sekolah. Peran keluarga memegang peranan krusial, kecuali untuk pendidikan di pondok pesantren yang sudah berjalan selama 24 jam.
“Dalam sekolah percontohan ini nanti, sekolah akan banyak melibatkan peran keluarga untuk ikut serta dalam menyukseskan pendidikan putra-putrinya,” terang Muhammad Fawait.
Meskipun dalam enam bulan terakhir Pemkab Jember telah menerima banyak penghargaan, Bupati Fawait menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah tujuan utama. Penghargaan ini justru dianggap sebagai “vitamin” yang memotivasi seluruh jajaran Pemkab untuk terus bekerja lebih keras.
“Tentu kita bahagia, kita tambah semangat untuk terus bekerja untuk Jember baru, Jember maju,” pungkasnya.
Kebijakan berani Bupati Muhammad Fawait ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memprioritaskan pendidikan demi masa depan generasi penerus. (Tahrir)