Tiga Hari Tak Ada Kabar, Satu Keluarga Sahroni Ditemukan Tewas Secara Tragis di Belakang Rumah

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, INDRAMAYU – Warga Indramayu digegerkan oleh penemuan lima mayat yang terkubur dalam satu gundukan tanah di area gudang belakang rumah seorang pensiunan pengusaha, H. Sahroni (75). Kelima korban yang merupakan satu keluarga ini ditemukan pada Senin, 1 September 2025, setelah tiga hari tidak ada kabar.

Para korban diidentifikasi sebagai H. Sahroni sendiri, anak tirinya, Budi (45), menantunya, Euis (40), serta dua cucu H. Sahroni, Ratu (6) dan Bela (3). Mereka diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Penemuan ini bermula ketika Titin (50), keponakan H. Sahroni, mencoba menghubungi keluarga tersebut namun tidak mendapat jawaban selama tiga hari berturut-turut. Karena merasa khawatir, ia meminta tolong kepada tetangga korban, Ema (45).

Pada Senin sore, sekitar pukul 17.55 WIB, Ema bersama anak dan seorang tukang bangunan bernama Nana mendatangi rumah H. Sahroni di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Indramayu. Mereka mendapati pintu rumah terkunci rapat, sehingga mereka terpaksa mencongkelnya untuk masuk.

Setelah memeriksa seluruh ruangan di dalam rumah yang kondisinya sudah tidak beraturan dan berlumuran darah, para saksi tidak menemukan siapa pun. Mereka kemudian bergerak ke area gudang belakang rumah. Di sana, mereka menemukan satu gundukan tanah yang mencurigakan.

Rasa penasaran mendorong mereka untuk menggali gundukan itu. Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan sebuah kaki manusia yang menyembul dari dalam tanah. Panik dan terkejut, mereka langsung menghubungi pihak kepolisian.

Pukul 18.30 WIB, tim gabungan dari Polsek Indramayu dan Polres Indramayu tiba di lokasi. Tim Inafis segera melakukan olah TKP. Setelah empat jam penyelidikan, seluruh jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 22.30 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk proses autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil olah TKP sementara, Polisi menemukan kondisi rumah yang sangat berantakan dan banyak bercak darah berceceran, mengindikasikan adanya perlawanan dari para korban.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan pelaku di balik peristiwa tragis ini. “Perkara ini sedang dalam penanganan kami untuk penyelidikan lebih lanjut. Motif pembunuhan masih dalam pendalaman,” ujar Kapolsek Indramayu, AKP Indrie Hapsari, SH. (Red)

You may also like