BERITABERSATU.COM, CILACAP – Kelompok Usaha Mina Raharja di Desa Tayem, Cilacap, kini bisa tersenyum. Berkat inovasi dari tim dosen Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), mereka tak lagi hanya menjual ikan segar dengan harga murah. Kini, ikan air tawar diolah menjadi abon yang tak hanya meningkatkan nilai jual, tapi juga membuka pasar baru.
Kolaborasi antara Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Perikanan UNSOED ini menjadi angin segar bagi nelayan setempat. Selama ini, rendahnya nilai jual ikan segar seringkali membelenggu pendapatan mereka. Dengan pelatihan intensif, para anggota kelompok diajarkan cara mengolah ikan menjadi abon yang lezat dan tahan lama.
“Hilirisasi pengolahan ikan air tawar menjadi abon bukan hanya menambah nilai jual, tapi juga membuka peluang pemasaran yang lebih luas,” ujar Dwi Putriana N. Kinding, ketua tim pengabdian UNSOED, jumat (22/8/2025)
Pelatihan ini tak sekadar teori. Peserta diajak langsung praktik, mulai dari persiapan bahan, proses pengolahan, hingga teknik pengemasan yang higienis. Dengan peralatan sederhana, mereka bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar.
Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap pun menyambut baik inisiatif ini. Perwakilan Dinas, Ibu Mei Ary, menyebut program ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan. “Ini menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi lokal secara kreatif,” ujarnya.
Keberhasilan awal ini membuktikan bahwa dengan sentuhan teknologi dan kolaborasi yang tepat, potensi lokal di desa dapat berkembang pesat, meningkatkan pendapatan, dan mendorong kemandirian ekonomi. (Totong)
