Banjarnegara Resmikan Sekolah Rakyat, Akses Pendidikan Gratis untuk Keluarga Miskin

0 comments

BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, resmi melaunching Sekolah Rakyat yang diberi nama “Sekolah Rakyat Menengah Pertama” (SRMP) 27 Banjarnegara. Sebuah program pendidikan gratis yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin.

Peluncuran ini diresmikan langsung oleh Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, yang digelar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarnegara, Jumat (15/8/2025).

Peresmian ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Banjarnegara, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam sambutannya, Bupati Amalia menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai salah satu strategi jangka panjang pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di Banjarnegara.

“Sekolah Rakyat bukan sekadar lembaga pendidikan formal, tetapi wadah untuk menimba ilmu, membentuk karakter, dan membangun masa depan yang lebih baik,” kata Amalia, dikutip, Minggu (17/8/2025).

Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen menciptakan kesempatan belajar yang setara. “Di sini, kita akan belajar bersama, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam meraih mimpi-mimpi dan cita-cita. Saya berharap sekolah ini menjadi rumah kedua, tempat anak-anak tumbuh menjadi generasi cerdas menuju generasi emas 2045,” ujarnya.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada para guru dan staf pengajar yang menurutnya memiliki peran vital dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif.

“Mari bersama-sama kita wujudkan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan mendorong siswa untuk terus berprestasi,” tambahnya.

Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Banjarnegara ini merujuk pada Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI Nomor 1824/1/DL.03/2025 tentang penerimaan peserta didik baru tahun akademik 2025/2026.

Sementara, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Banjarnegara, Aditya Agus Satria, menjelaskan bahwa Banjarnegara ditetapkan sebagai salah satu lokasi sekolah rakyat Tahap I-B dari 37 lokasi sekolah rakyat di Indonesia.

Kabupaten ini juga ditetapkan sebagai bagian dari 100 titik lokasi pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat di tahun 2025. “Banjarnegara dipilih karena angka kemiskinan yang relatif tinggi dan komitmen kuat dari pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaraan program ini,” kata Aditya.

Menurutnya, program perdana ini dibuka dengan tiga rombongan belajar yang terdiri dari 75 siswa. Sedangkan untuk tenaga pengajarnya mencapai 47 orang, termasuk guru, kepala sekolah, dan staf pendukung.

Meski berjalan relatif lancar, Aditya menyebut ada tantangan yang harus dihadapi sejak awal. “Alhamdulillah tidak ada siswa yang mengundurkan diri. Hanya satu anak yang belum bisa mengikuti pembelajaran, karena masalah kesehatan dan saat ini masih menjalani perawatan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Sekolah Rakyat yang baru dibuka ini masih berstatus rintisan. Jika berhasil berjalan dengan baik, program ini berpeluang diperluas dengan jumlah siswa yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.

Bagi sebagian masyarakat Banjarnegara, program ini membawa harapan baru. Selama ini, keterbatasan ekonomi membuat banyak anak dari keluarga miskin terancam putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.

Dengan adanya sekolah gratis ini, pemerintah berharap anak-anak dapat mengakses pendidikan yang layak tanpa terbebani biaya.

“Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan Sekolah Rakyat, Banjarnegara ingin menunjukkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik,” kata Aditya.

Program ini menjadi salah satu langkah nyata menuju visi Generasi Emas 2045, di mana anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi generasi unggul yang mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

(Arief Ferdianto)

You may also like

Leave a Comment