BERITABERSATU.COM, MALANG – Guna memberikan perhatian khusus bagi siswa penyandang disabilitas Dinas pendidikan Kabupaten Malang terus berinovasi memberikan program terbaik dan berkualitas, serta kesetaraan tanpa membedakan dengan siswa lain pada umumnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr.H.Suwadji.S.IP.,M. SI mengatakan, dalam sistem pendidikan nasional, kedekatan antara guru pada siswa penyandang Disabilitas sangat penting karena didalamnya terbagun suatu pendidikan karakter.
“Di Kabupaten Malang ini ada sekitar 68 siswa penyandang disabilitas yang menuntut ilmu di 42 sekolah negeri jenjang SD dan SMP. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang ada ,” jelas Suwadji Kamis (14/8/2025).
Suwadji menerangkan bahwah untuk para siswa penyandang disabilitas diperlakukan sama oleh gurunya, untuk itu pihaknya akan melakukan Pendidikan dan pelatihan ( diklat ) bagi guru didiknya.
“Agar lebih efektif lebih dwkat guru dan siswa ini kita Diklatkan 42 guru pelatihan pada siswa penyandang Disabilitas, diharapkan menjadi alternatif bagi usaha pemecahan masalah yang dihadapi siswa harapkan, para guru bisa mendapatkan masukan yang positiv ,” terangnya.
Masih kata Suwadji, ” Teknisnya diklat setiap sekolahan mengirimkan satu Guru untuk mengikuti pelatihan,” ucapnya.
Disisi lain, Suwadji menjelaskan dengan adanya Diklat Guru bagi Siswa iDisabilitas ,ini bisa mengikis banyak stigma negativ tentang tugas-tugas guru dalam mendidik siswanya tidak pilikasih Karena setiap guru memang memiliki tanggungjawab besar dalam menuntaskan pendidikan bagi anak didiknya terutama siswa penyandang Disabilitas.
Siswa penyandang disabilitas yang masuk ke sekolah negeri tidak memiliki kebutuhan yang terlalu kompleks sehingga masih bisa ditangani oleh guru tanpa keterampilan khusus.
“Kami berharap, diklat ini bisa menambah keterampilan guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus dan perlu di ketahui salah satu jalur penerimaan siswa baru di sekolah negeri adalah Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang mengutamakan calon anak didik penyandang disabilitas dan berasal dari keluarga tidak mampu.” tutupnya. (Yanti).
