Jember Berhasil Atasi Krisis BBM dalam 4 Hari, Jadi yang Tercepat di Indonesia

by Syamsuddin
0 comments

BERITABERSATU.COM, JEMBER – Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sempat melanda Kabupaten Jember dinyatakan telah berakhir. Bupati Jember, Gus Fawait, bersama perwakilan Pertamina Patra Niaga mengumumkan kabar baik ini dalam konferensi pers di Hotel Rembangan, Jumat (1/8/2025).

Menurut Gus Fawait, krisis yang dipicu oleh terhambatnya pasokan akibat penutupan jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025 lalu berhasil diatasi berkat kerja sama yang solid dari berbagai pihak. “Alhamdulillah, Jember hari ini menjadi kabupaten dengan penanganan krisis BBM tercepat di seluruh Indonesia. Kita bisa atasi selama 4 hari saja,” ujar Gus Fawait penuh bangga.

Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI, Polri, OPD, dan para petugas SPBU yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah, bahkan harus mengorbankan waktu tidur demi memastikan kondisi kembali normal.

Krisis BBM di Jember ini bermula dari terhambatnya distribusi pasokan ke 40 SPBU di wilayah tersebut. Penutupan jalur Gumitir membuat pasokan Pertamina tersendat, yang memicu antrean panjang dan kegaduhan di tengah masyarakat.

Menanggapi situasi ini, Pemkab Jember bergerak cepat. Gus Fawait sempat mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang mengatur sistem kerja WFH (Work from Home) bagi ASN dan pembelajaran daring bagi siswa SD dan SMP. SE ini kini telah dicabut, menandakan situasi sudah kembali normal.

Bahkan, ada cerita unik di balik penanganan krisis ini. Gus Fawait sempat salah ucap “daring” menjadi “darling” saat mengumumkan sistem pembelajaran daring, yang spontan menjadi viral dan mencairkan suasana di tengah kepanikan.

Sementara itu, Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, menegaskan komitmen Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi di Jember. “Kami menjamin, kami memastikan, mulai hari ini sampai ke depannya di seluruh SPBU tersedia BBM,” ucap Hendra.

Hendra juga berterima kasih kepada Bupati Jember dan jajarannya atas dukungan penuh yang telah diberikan. “Kita bekerja bersama-sama,” tambahnya.
Dengan berakhirnya krisis ini, masyarakat Jember kini bisa kembali beraktivitas dengan normal tanpa perlu khawatir soal ketersediaan BBM. Gus Fawait berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. (Tahrir)

You may also like