BERITABERSATU.COM, MAKASSAR — Mantan Ketua Umum Pengurus Koordinator Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Raya (IPMIL) Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Irwahyu Prasada, angkat bicara terkait aksi teror yang semakin meresahkan di Kota Makassar.
Irwahyu Prasada, yang juga mantan Ketua PKPT IPMIL, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang dianggap tidak biasa ini. “Hari ini kita diperlihatkan sebuah kejadian yang sangat tidak lazim, di mana segerombolan orang tak dikenal (OTK) memasuki ruang-ruang kaum intelektual di beberapa kampus di Makassar. Mereka berteriak-teriak mencari lawan untuk perang dan membawa senjata tajam (sajam), seakan kampus itu adalah arena koloseum untuk bertarung seperti gladiator di zaman Romawi Kuno,” ujarnya.
Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya respon yang jelas dari pihak keamanan kampus maupun aparat penegakan hukum. “Seolah-olah mereka dibiarkan begitu saja memasuki beberapa kawasan kampus tanpa ada tindakan berarti. Beruntung aksi brutal ini tidak memakan korban jiwa,” tambahnya.
Aksi segerombolan OTK ini tidak hanya terbatas di lingkungan kampus. Mereka juga melanjutkan aksi mereka ke ruang publik, dengan memasang spanduk yang berisi ajakan untuk perang. Salah satu spanduk tersebut ditemukan jelas terpasang di Fly Over dengan tulisan besar bertuliskan “UNDANGAN PERANG TERBUKA IPMIL @su”.
Makassar, yang dikenal sebagai “Kota Dunia,” yang seharusnya menjadi kota yang ramah dan aman bagi seluruh masyarakat, kini tercoreng oleh perbuatan segelintir orang tersebut. Meskipun aksi ini awalnya ditujukan kepada organisasi mahasiswa daerah Luwu Raya (IPMIL), Irwahyu Prasada mengingatkan bahwa hal ini dapat menjadi ancaman bagi mahasiswa dari daerah lain yang juga tengah menempuh pendidikan di Kota Makassar.
“Kami berharap agar pihak penegak hukum segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku. Jangan hanya berhenti pada tindakan represif, tetapi usut tuntas dan tangkap siapa pun yang ada di balik layar yang mengorganisir aksi brutal ini,” tegas Irwahyu.
Dalam situasi yang semakin tidak terkendali ini, banyak pihak yang berharap agar kejadian ini menjadi perhatian serius, agar Kota Makassar kembali menjadi tempat yang aman untuk berkreasi dan belajar tanpa rasa takut. (Kaisar)