Beritabersatu.com, Jember – Sebuah aksi perampokan brutal mengguncang Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, pada Minggu dini hari (20/07/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Nenek Seniti (61) dan putrinya, Tiyama (36), menjadi korban kekerasan dan kehilangan harta benda senilai lebih dari Rp200 juta. Kedua korban kini mengalami trauma mendalam, dengan Seniti bahkan harus menjalani perawatan intensif akibat luka bacok serius.
Peristiwa nahas ini terjadi saat Tiyama dan ibunya tengah terlelap. Menurut penuturan Tiyama, tiga orang perampok yang mengenakan celana dan jaket jeans gelap, penutup kepala, serta cadar dan membawa celurit, menyatroni rumah mereka. Dua pelaku masuk melalui jendela kamar Tiyama, sementara satu lainnya berjaga di luar.
“Saat saya tengah tertidur lelap, tiba-tiba tubuh saya diinjak-injak dan dicekik, lalu merampas kalung yang saya pakai di leher,” ungkap Tiyama kepada awak media di kediamannya.
Dalam kondisi panik dan ruangan gelap karena listrik sengaja dimatikan pelaku, Tiyama sempat mencoba melawan dengan mengambil celurit yang ia simpan di atas lemari. Namun, upayanya sia-sia.
“Saya sempat berkelahi dengan perampoknya sampai luka di tangan, leher, kepala, dan perut. Saya sempat dicekik tidak bisa bernapas berkelahi di dalam kamar,” tambahnya. Setelah Tiyama tak berdaya, pelaku mengobrak-abrik kamarnya dan mengambil uang tunai Rp20 juta serta tas kerja berisi surat-surat penting dan sejumlah uang.
Sebelum menyasar kamar Tiyama, ketiga pelaku terlebih dahulu masuk ke kamar Seniti melalui pintu belakang rumah yang diduga tidak terkunci. Di dalam kamar, sang nenek langsung disergap. Mulut dan tangannya dilakban, kedua kakinya diikat dengan kabel kipas angin, kemudian dikunci dari luar oleh pelaku.
“Di dalam kamar Ibu langsung dianiaya dengan dipukul dan dibacok berkali-kali. Habis itu minta uang dan perhiasan. Sebenarnya Ibu sempat melawan,” jelas Tiyama.
Akibat penganiayaan brutal tersebut, Seniti mengalami delapan luka bacok di kepala, memar dan bengkak pada tangan dan kaki bekas diikat, serta rasa sakit di tulang rusuk akibat diinjak-injak pelaku. Ia kini dirawat di Klinik Assuniyah Kencong.
Perampok berhasil menggondol perhiasan emas milik Seniti berupa 2 kalung, 6 gelang, dan 1 cincin, serta uang tunai Rp36 juta yang disimpan di bawah bantal.
Sementara dari Tiyama, pelaku merampas kalung senilai Rp10 juta dan uang tunai Rp20 juta. Selain itu, dua unit sepeda motor, Honda BeAT dan Honda Vario merah, juga turut dibawa kabur pelaku. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 juta.
Petugas kepolisian dari Tim Inafis Polres Jember didampingi anggota Polsek Gumukmas langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta permintaan keterangan dari korban dan saksi sedang dilakukan untuk mengungkap kasus perampokan sadis ini.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Gumukmas Iptu Edi Santoso belum dapat dimintai keterangan terkait kasus perampokan di wilayah hukumnya. Polisi berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk segera mengungkap dan menangkap para pelaku. (Tahrir)