Banjarnegara, Beritabersatu – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar pada September 2025 nanti, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Banjarnegara, menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI di Surya Yudha Park, Banjarnegara, Rabu (16/7/2025).
Acara yang sarat makna ini dihadiri oleh pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS, angota DPRD fraksi PKS Banjarnegara, seluruh pengurus DPC, DPD, hingga caleg PKS yang berlaga dalam Pemilu 2024 lalu.
Ketua DPD PKS Kabupaten Banjarnegara, Broto Agung Saputro, menyebut bahwa kegiatan ini sebagai ajang konsolidasi sekaligus forum evaluasi kepemimpinan menjelang berakhirnya masa jabatannya.
“Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk silaturahmi, konsolidasi, serta forum evaluasi menjelang Musda mendatang. Kami ingin menghimpun masukan dari segenap pengurus agar bisa menjadi catatan strategis bagi kepengurusan baru,” ujar Broto.
Masa kepemimpinan Broto sendiri akan tuntas pada September 2025 nanti. Ia mengisyaratkan akan memberikan ruang bagi kader baru untuk melanjutkan estafet kepemimpinan partai.
“Saya sudah dua periode menjabat Ketua DPD. Memang sudah saatnya ada regenerasi. Kita beri ruang bagi kader-kader yang lebih muda dan fresh untuk melanjutkan perjuangan ini,” ungkap Broto.
Ia juga menjelaskan bahwa mekanisme pengusulan calon ketua telah dilakukan secara daring pada 13 Juli lalu, bersamaan dengan instruksi serentak dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
“Pengusulan calon Ketua dilakukan melalui sistem daring, dan hasilnya langsung ke DPP. Jadi kami tidak mengetahui, siapa saja yang nantinya akan dipilih. Karena, keputusan sepenuhnya ada di tangan pusat,” jelasnya.
Dedi Suromli Digadang Calon Kuat
Salah satu nama yang digadang-gadang menjadi calon kuat untuk menggantikan Broto, adalah Dedi Suromli, S.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD PKS sekaligus anggota DPRD Banjarnegara.
Dedi mengaku siap apabila dirinya mendapat amanah dari partai untuk menakhodai DPD PKS Banjarnegara, “Kami sebagai kader partai, apapun keputusan dari DPP, ya harus siap,” katanya.
Namun, saat ditanya wartawan mengenai program atau langkah konkret yang akan dilakukan bila terpilih menjadi Ketua DPD PKS, Dedi memilih menunggu keputusan resmi dari DPP.
“Belum bisa bicara soal langkah konkret, sebelum ada keputusan resmi. Kita tunggu dulu hasil dari DPP. Kalau sudah jelas (terpilih), baru kita rapatkan dan bahas bersama-sama,” ujarnya.
Selain itu, Dedi juga menegaskan bahwa struktur kepemimpinan PKS bersifat kolektif kolegial. Artinya, meskipun ada sosok Ketua DPD, keputusan partai tetap melibatkan unsur-unsur strategis lain dalam DPTD seperti Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), Dewan Etik Daerah (DED), dan unsur DPD itu sendiri.
“Kepemimpinan ini kolektif. Jadi siapapun yang terpilih nanti, dia bukan berjalan sendiri, tapi menjadi bagian dari tim kepengurusan yang saling menguatkan,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Dedi juga menilai bahwa acara ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bagian penting dari konsolidasi partai pasca-Pemilu 2024.
“Pertama, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh kader dan relawan yang telah bekerja keras pada Pemilu kemarin. Berkat kerja keras itu, PKS Banjarnegara bisa mendapatkan lima kursi di DPRD, dengan perolehan 58 ribu suara,” paparnya.
Dengan waktu yang semakin mendekati Musda, PKS Banjarnegara terlihat mulai serius dalam menyiapkan suksesi kepemimpinan secara sistematis. Konsolidasi struktur, penguatan jejaring internal, serta evaluasi atas capaian politik pasca-Pemilu menjadi fokus utama partai saat ini.
Dalam suasana politik yang dinamis ini, regenerasi kepemimpinan menjadi krusial agar PKS tetap adaptif dan relevan dengan aspirasi masyarakat Banjarnegara.
Kegiatan seperti ini juga menjadi bukti bahwa partai berupaya menjaga kontinuitas dan soliditas organisasi tanpa bergantung pada figur tunggal.
“Regenerasi adalah keniscayaan. Bukan soal siapa yang duduk, tapi bagaimana estafet perjuangan ini terus berjalan,” tutup Broto.
Penulis : Arief Ferdianto