Prestasi KONI Kabupaten Blitar Jeblok, Rangkap Jabatan Wabup Beky Kembali Disoal

by Ardin
0 comments

Beritabersatu.com, Blitar – Jebloknya prestasi pada Porprov IX Jawa Timur 2025, membuat rangkap jabatan Wakil Bupati (Wabup) Beky Herdihansah sebagai Ketua KONI Kabupaten Blitar kembali disoal.

Banyak pihak yang menilai, kepengurusan KONI Kabupaten Blitar yang baru amat rawan dengan konflik kepentingan. Seperti yang dikatakan Ketua Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) M. Trijanto.

Menurutnya, apa yang terjadi di Porprov 2025 bukan sekadar kemerosotan prestasi semata, melainkan alarm waspada atas buruknya tata kelola olahraga di Kabupaten Blitar.

“Ini bukan sekedar kemerosotan peringkat Kabupaten Blitar di Porprov IX Jatim. Tapi lebih dari itu. Seharusnya membuat kita semua waspada. Tentu bagi yang masih punya pikiran waras dan objektif,” kata Trijanto Kamis (10/7/2025).

Sebenarnya, Trijanto telah lama menyoroti rangkap jabatan di tubuh KONI Kabupaten Blitar. Meski tak ada larangan soal itu, Trijanto menyebut tidak etis.

“Pengelolaan olahraga mestinya menjunjung tinggi meritokrasi, integritas dan profesionalisme. Olahraga merupakan panggung kejujuran dengan spirit kerja keras. Jika dikelola dengan manipulasi dan kepentingan politik, yang dikorbankan bukan hanya medali. Tapi juga masa depan atlet dan kepercayaan publik,” imbuhnya.

Diketahui, pencapaian kontingen Kabupaten Blitar pada Porprov IX Jawa Timur 2025 turun menjadi peringkat 14. Hasil ini melorot 6 peringkat dari gelaran sebelumnya, dimana Kabupaten Blitar mampu menyabet 8 besar se-Jawa Timur.

Lebih jauh soal pengelolaan dana hibah (APBD) untuk KONI. Mekanisme pengelolaan dana hibah dinilai akan tumpang tindih ketika wakil bupati merangkap sebagai Ketua KONI.

Pada tahun ini KONI Kabupaten Blitar menerima dana hibah Rp 2,7 miliar dengan 1,6 miliar di antaranya untuk persiapan dan pelaksanaan Porprov IX. Sementara pada tahun sebelumnya dana hibah sebesar Rp 1,3 miliar.

Menurut Trijanto jebloknya prestasi KONI Blitar, rangkap jabatan dan dana hibah yang berlipat, adalah cermin rusaknya tata kelola olahraga di Kabupaten Blitar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Blitar Anindya Putra Robertus sebelumnya mengaku sudah dipanggil DPRD.
Ia diminta menjelaskan merosotnya prestasi di Porprov IX Jawa Timur.

Ia menyebut terbatasnya waktu persiapan yang hanya satu bulan jadi salah satu faktor penyebab. Anindya mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi dengan memanggil seluruh pelatih dan official.

Pihaknya juga akan bekerja lebih keras, menebus turunnya prestasi di Porprov tahun 2027 mendatang.

“Kita akan panggil seluruh pelatih dan official atlet untuk meminta pertanggungjawaban,” kata Anindya. (Zan)

You may also like