BERITABERSATU.COM, SINJAI – Kabar gembira datang dari Kabupaten Sinjai! Di tengah rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan daftar 10 kabupaten termiskin di Sulawesi Selatan, nama Sinjai justru absen. Ini menjadi bukti nyata keberhasilan “Bumi Panrita Kitta” dalam menekan angka kemiskinan yang terus menurun dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan dokumen “Sulawesi Selatan dalam Angka tahun 2025” yang dirilis BPS, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menempati posisi tertinggi dengan angka kemiskinan mencapai 12,41 persen. Disusul kemudian oleh Jeneponto (11,82 persen) dan Luwu (11,70 persen) di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, Kabupaten Sinjai tercatat berada di posisi ke-14 dengan persentase kemiskinan 7,82 persen, jauh di bawah rata-rata angka kemiskinan provinsi.
Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah buah dari komitmen kuat pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat dari berbagai sektor. “Setiap langkah yang kami ambil adalah upaya nyata menghadirkan keadilan sosial. Program bantuan bukan sekadar distribusi, melainkan investasi masa depan warga,” ujar Ratnawati, sabtu (28/6/2025)
Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran perangkat daerah, dari tingkat kabupaten hingga desa, yang telah bahu-membahu merealisasikan berbagai inisiatif pembangunan sosial dan ekonomi. “Penurunan angka kemiskinan ini adalah hasil kerja kolektif yang patut dibanggakan,” imbuhnya.
Berbagai program prioritas telah digulirkan secara berkelanjutan untuk mengentaskan kemiskinan di Sinjai. Ini mencakup penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pelatihan, akses permodalan, dan pembinaan usaha. Selain itu, pemberian bantuan sosial kepada masyarakat rentan dan gerakan pangan murah terus dilakukan untuk menjaga daya beli. Tak berhenti di situ, layanan dasar seperti BPJS Kesehatan gratis, bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa kurang mampu, serta berbagai bantuan dasar lainnya turut mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Mantan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sinjai ini memastikan bahwa program-program unggulan ini akan terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh elemen pemerintahan, Sinjai membuktikan bahwa pembangunan yang berpihak pada rakyat bukanlah sekadar slogan, melainkan strategi kerja nyata.
“Kami tidak akan berhenti berikhtiar demi mewujudkan Sinjai yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” tutup Bupati Ratnawati, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus hadir dalam setiap denyut kehidupan masyarakat. (Adv)