Proyek Labkesda Banjarnegara Senilai Rp10 Miliar Diduga Tak Sesuai Spek

0 comments

Banjarnegara, Beritabersatu – Proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Banjarnegara, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam RAB.

Berdasarkan RAB, material pasir yang digunakan dalam pembangunan diharuskan berasal dari dua pilihan, yaitu Pasir Kali Sapi atau Pasir Tambi.

Namun dari hasil pantauan wartawan di lokasi, material yang digunakan ialah Pasir Cuci dari Wanadri. Selain itu, sejumlah pekerja juga terlihat tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Diketahui, Pembangunan Labkesda Banjarnegara ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025, tender tersebut dimenangkan oleh Cv. Adi Luhung melalui proses lelang LPSE dengan nilai penawaran sebesar Rp10.253.543.660,94.

Menurut Said, selaku mandor proyek, menjelaskan bahwa penggunaan pasir cuci Wanadri telah dilakukan sejak awal pelaksanaan proyek.

“Dari awal peletakan batu pertama sampai sekarang, material yang digunakan adalah pasir cuci dari Wanadri. Namun demikian, kami akan melakukan permohonan resmi kepada dr. Ery Rosita selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mengganti spesifikasi pasir tersebut,” ujar Said kepada wartawan, Sabtu (21/6/2025).

Sementara itu, Arif alias Ucil, dari pihak konsultan pengawas PT. Senihasta Graha Desain, menyebutkan bahwa pergantian material pasir telah dikomunikasikan kepada PPK, namun baru secara lisan dan belum mendapatkan persetujuan tertulis.

“Kami sudah memberitahukan kepada dr. Ery Rosita terkait pergantian material pasir. Meski belum ada izin resmi tertulis, beliau sudah menyetujui secara lisan penggunaan pasir cucian dari Wanadri sebagai pengganti pasir Kali Sapi dan pasir Tambi,” jelas Ucil.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pasir Kali Sapi dinilai kurang baik saat diuji coba, sedangkan Pasir Tambi tidak cocok digunakan di daerah bawah, seperti lokasi pembangunan Labkesda saat ini yang berada di Timur Politeknik, Kelurahan Kenteng, Kecamatan Madukara.

“Pasir cucian dari Wanadri ini telah diuji coba di Pusat Studi Jasa Konstruksi (PSJK), dan hasilnya lebih baik dibandingkan pasir Kali Sapi,” tambahnya.

Sementara, terkait sejumlah pekerja tidak mengenakan APD, pihak konsultan mengaku sudah memberi peringatan, “Sudah saya himbau agar menggunakan APD, namun para pekerja merasa tidak nyaman dan kepanasan,” ujar Ucil.

Sebagaimana diketahui, prosesi peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banjarnegara, Indarto, pada Kamis (12/6/2025).

Dengan adanya proyek Labkesda yang baru ini, Sekda berharap pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bisa berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat mutu dan jangan sampai terkendala dan menjadi masalah.

PPK Bungkam Saat Dikonfirmasi

Dihubungi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp, dr. Ery Rosita selaku PPK enggan memberikan pernyataannya, Pesan yang dikirim hanya dibaca, tanpa ada balasan.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari pihak PPK terkait penggunaan material yang berbeda dari RAB dan proses penggantian spesifikasi material secara administratif.

Penulis : Arief Ferdianto

You may also like