BERITABERSATU.COM, SINJAI – Respons cepat dan empati ditunjukkan oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, yang pada Senin (16/06/2025) turun langsung meninjau dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Desa Pattongko dan Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam penanganan bencana dan pemulihan pasca-banjir yang melanda wilayah tersebut.
Banjir yang terjadi pada Kamis (12/06/2025) lalu, akibat intensitas curah hujan tinggi, telah merendam puluhan rumah warga, merusak lahan pertanian, dan mengganggu infrastruktur vital seperti jembatan. Kondisi ini menyulitkan mobilitas dan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat.
Didampingi sejumlah pejabat utama Pemkab Sinjai, Bupati Ratnawati menyalurkan santunan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sinjai kepada 30 kepala keluarga di Desa Pattongko, termasuk para penyandang disabilitas yang turut menjadi korban.
“Ada beberapa lahan sawah dan sarana infrastruktur yang terdampak. Ini menjadi tanggung jawab sosial kita bersama serta bagian dari upaya penanganan,” tegas Bupati Ratnawati di lokasi.
Tak berhenti di situ, Bupati Ratnawati juga menyambangi Desa Bua, di mana ia menyapa dan menyerahkan bantuan kepada 23 kepala keluarga terdampak banjir. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah. “Tidak ada masyarakat yang menginginkan bencana. Ini harus menjadi komitmen pemerintah daerah untuk diperhatikan dengan cepat dan tanggap,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemkab Sinjai juga telah menyalurkan bantuan logistik sebagai langkah awal pemulihan. Kehadiran langsung Bupati Ratnawati disambut haru oleh warga. Marzuki, salah satu korban terdampak, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami bersyukur mendapat perhatian langsung dari Ibu Bupati. Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami,” ujarnya dengan suara bergetar.
Di tengah kunjungannya, Bupati Ratnawati, yang juga didampingi Camat Tellulimpoe, Al Gazali Farti, tak henti menyapa warga. Beliau tak lupa mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana di wilayah rawan guna mengurangi risiko di masa mendatang. Langkah proaktif ini diharapkan dapat membangun kesadaran dan ketahanan masyarakat Sinjai menghadapi tantangan alam. (Adv)