BERITABERSATU.COM, SINJAI – Gelombang penindakan kejahatan dan penyakit sosial menerjang Kabupaten Sinjai. Polres Sinjai baru saja merampungkan Operasi Pekat Lipu 2025 yang digelar selama tiga pekan, dan hasilnya sungguh mencengangkan.
Sebanyak 41 orang berhasil diamankan dalam serangkaian penggerebekan yang menyasar berbagai tindak pidana, mulai dari prostitusi online yang memanfaatkan aplikasi pesan instan, peredaran gelap minuman keras (Miras), hingga kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dan kejahatan lainnya.
Operasi yang bertujuan untuk memberantas akar kriminalitas dan penyakit sosial di Bumi Panrita Kitta ini juga berhasil mengungkap kasus-kasus yang meresahkan masyarakat, termasuk perjudian, dugaan pencabulan anak di bawah umur, pengrusakan, dan pengeroyokan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sinjai, AKP Andi Rahmatullah, dalam konferensi pers yang digelar siang tadi (Rabu, 28/5/2025), mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengungkap 24 perkara selama operasi berlangsung.
“Dari 24 perkara yang kami tangani, kami berhasil mengamankan 41 orang. Saat ini, 13 orang di antaranya melanjutkan proses hukum, 14 orang kami berikan pembinaan, dan 4 orang lainnya telah menjalani vonis,” tegas AKP Andi Rahmatullah di hadapan awak media.
Sorotan tajam tertuju pada pengungkapan kasus prostitusi online. Rahmatullah membeberkan bahwa tiga orang yang terlibat dalam praktik haram melalui aplikasi “hijau” telah diserahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. “Sudah kita serahkan agar mereka mendapatkan pembinaan yang sesuai,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Ops Pekat Lipu 2025 juga menjaring pelaku kekerasan terhadap anak di bawah umur serta tiga kasus pencurian yang berbeda. Beberapa tersangka dalam kasus perjudian dan peredaran miras bahkan sudah menjalani persidangan, menunjukkan keseriusan aparat dalam menindak pelanggaran hukum. Sementara itu, kasus lainnya masih dalam tahap penyidikan lebih lanjut.
Operasi Pekat Lipu 2025 di Kabupaten Sinjai sendiri berlangsung sejak tanggal 2 hingga 22 Mei 2025. “Kami sangat berharap, melalui operasi ini, kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit sosial semakin meningkat. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif mendukung upaya pemberantasan tindak pidana di Sinjai demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif,” pungkas AKP Andi Rahmatullah. (**)
