Beritabersatu, Banjarnegara – Suhu politik internal DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Banjarnegara, mulai menghangat menjelang berakhirnya masa jabatan Agus Junaidi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) periode 2020–2025.
Salah satu politisi senior partai DPD Golkar Banjarnegara, Bawono, menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon pengganti.
Diketahui, Bawono menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Banjarnegara. Ia dikenal sebagai kader lama, termasuk pernah menjabat sebagai anggota DPRD Banjarnegara selama empat periode.
“Saya siap maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Banjarnegara menggantikan Agus Junaidi. Tapi saya sadar, bukan hanya saya yang akan bersaing,” ujar Bawono kepada wartawan pada Sabtu (10/5/2025).
Selain dirinya dan Agus Junaidi, nama Sugijen juga muncul sebagai kandidat kuat. Sugijen disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Ferry Wawan Cahyono, selaku Pelaksana Musyawarah Daerah (Musda) di Kabupaten Kota, yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
“Selain saya dan Agus Junaidi, ada Sugijen yang saya rasa cukup kuat karena memiliki hubungan dekat dengan orang-orang Golkar di tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng),” ungkapnya.
Mekanisme Baru dalam Pemilihan Ketua DPD Golkar.
Bawono menjelaskan bahwa pemilihan Ketua DPD Golkar pada periode mendatang akan mengikuti mekanisme baru.
Menurutnya, jika terdapat lebih dari satu calon, maka proses pemilihan tidak akan dilakukan melalui voting, melainkan melalui musyawarah mufakat yang diputuskan di tingkat provinsi.
“Sistemnya kini berbeda dengan sebelumnya. Jika terdapat lebih dari satu kandidat, maka akan dibahas di tingkat provinsi untuk mencari mufakat. Ini dilakukan untuk menghindari konflik internal di daerah,” jelas Bawono.
Meski begitu, Bawono menyatakan bahwa dirinya tetap akan mengikuti semua tahapan pencalonan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak-juknis) yang ditetapkan partai.
“Dalam juklak-juknis sudah diatur, bahwa calon Ketua DPD harus mengantongi minimal 30 persen dukungan dari pemilik suara. Saya akan berupaya untuk memenuhi syarat tersebut,” tegasnya.
Fokus Usaha di Luar Politik
Di luar aktivitas politik, Bawono saat ini lebih banyak berkegiatan di sektor ekonomi. Ia diketahui mengelola berbagai usaha di bidang pertanian dan peternakan.
Di antaranya adalah kebun salak pondoh seluas 10 hektare, serta peternakan kambing etawa dan marino sebanyak 200 ekor.
“Saat ini saya lebih banyak fokus ke usaha. Saya kelola perdagangan hasil pertanian dan peternakan. Tapi sebagai kader partai, saya siap jika diberikan kepercayaan untuk memimpin DPD Golkar Banjarnegara,” pungkasnya.
(Arief Ferdianto)