BERITABERSATU.COM, SINJAI – Kabar kurang mengenakkan datang bagi para tenaga kesehatan di Kabupaten Sinjai. Dana kapitasi untuk Puskesmas dan insentif bagi tenaga kesehatan non-ASN hingga saat ini belum dapat dicairkan.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai, drg. Farina Irfani, mengungkapkan kendala terkait hal ini pada Jumat (9/5/2025) sore. Menurutnya, keterlambatan pencairan dana kapitasi ASN disebabkan adanya penyesuaian rekening belanja sesuai rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Itu yang belum bisa dibayarkan karena menunggu penetapan parsial karena ada perubahan rekening belanja. Sesuai anjuran BPK, jasa layanan itu dipisah untuk ASN dan non ASN pada rekening belanja pegawai,” jelas drg. Arin, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, drg. Arin memastikan bahwa dana kapitasi akan segera disalurkan ke masing-masing Puskesmas setelah proses parsial tersebut rampung. Dana kapitasi sendiri merupakan pembayaran bulanan dari BPJS Kesehatan kepada Puskesmas berdasarkan jumlah peserta terdaftar, yang diperuntukkan bagi jasa pelayanan kesehatan dan biaya operasional.
“Kenapa belum cair? Karena menunggu parsial. Setelah penetapan parsial, dana kapitasi langsung masuk ke Puskesmas, dan pihak Puskesmas-lah yang memproses pencairannya ke teman-teman ASN untuk dibayarkan jasa pelayanannya,” terangnya.
Tak hanya dana kapitasi, insentif bagi tenaga kesehatan non-ASN juga mengalami keterlambatan. Drg. Arin menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena dana mandatori dari Pemerintah Pusat belum tersalurkan ke daerah.
“Informasinya hingga saat ini belum disalurkan oleh pemerintah pusat sehingga insentif non ASN belum bisa dibayarkan. Kami mengharapkan dana mandatori ini bisa segera disalurkan untuk bisa segera kami proses pencairannya untuk teman-teman non ASN,” pungkasnya, sembari menegaskan komitmen Dinkes Sinjai untuk terus berupaya agar insentif tersebut dapat segera dicairkan. (**)
