Penjualan Bingkisan Lebaran “ProLok” Banjarnegara, Menembus Angka Rp1 Miliar

0 comments

Beritabersatu, Banjarnegara – Di tengah perayaan bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, semangat untuk mendukung produk lokal kembali terlihat di Banjarnegara. Dalam laporan terbaru, penjualan bingkisan lebaran atau parcel dari produk lokal (Prolok) UMKM Banjarnegara mengalami peningkatan yang luar biasa.

Hingga Minggu, 23 Maret 2025, omset yang terkumpul mencapai angka fantastis, yaitu Rp 1.001.117.000, dengan total paket yang dipesan sebanyak 7.471 paket. Lebih menarik lagi, sebanyak 605 instansi turut serta memesan bingkisan lebaran khas Banjarnegara.

Menurut Kepala Dinas Perindagkop UKM Kabupaten Banjarnegara, Budi Wahyono, capaian ini merupakan lonjakan yang signifikan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai sekitar Rp 800 jutaan, peningkatan ini menunjukkan adanya apresiasi yang semakin tinggi terhadap produk lokal.

Salah satu faktor yang turut mendorong peningkatan omset adalah peningkatan kualitas produk yang lebih baik, serta partisipasi yang semakin aktif dari para pegawai BUMD.

“Berkah bulan Ramadhan dan momentum Hari Raya tahun 2025, omset produk lokal mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Para pelaku UMKM terus berupaya, agar produk dan bingkisan yang dihasilkan semakin berkualitas, contohnya dengan menggunakan kemasan keranjang bambu yang menarik perhatian,” kata Budi Wahyono.

Dukungan terhadap Program 100 Hari pun semakin terasa. Paket Parcel Prolok Lebaran Tahun 2025 merupakan hasil kolaborasi dari berbagai asosiasi UMKM seperti Cahaya Hati, Aswapemari, Putri Yasmin, hingga Kiara.

Produk-produk lokal seperti keripik kentang, kopi robusta dan arabica, serta berbagai jenis makanan ringan lainnya terus diminati oleh masyarakat. Dengan harga mulai dari Rp. 150 ribu, masyarakat dapat menikmati produk berkualitas dari UMKM setempat.

“Berbagai produk dikemas dan dikombinasikan dalam paket yang dibandrol dengan harga mulai Rp. 150 ribu. Dengan harga yang sangat terjangkau ini, masyarakat bisa menikmati produk berkualitas olahan UMKM sendiri. Hal ini juga sebagai salah satu program 100 hari Bupati dan Wabup Banjarnegara,” ujar Budi Wahyono.

Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, juga turut memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan produk lokal.

Dia juga menghimbau kepada seluruh OPD, Instansi Vertikal, BUMN dan perusahaan swasta setempat untuk memprioritaskan pembelian paket Prolok lebaran dari UMKM di Banjarnegara guna pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan membeli prolok, itulah wujud dukungan nyata kita terhadap UMKM Banjarnegara dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Kedepan, saya harapkan paket lebaran prolok bisa diperluas, bukan hanya bagi ASN dan BUMD,” katanya.

Dalam upayanya untuk mengawal dan menaikkan kelas UMKM, Pemkab Banjarnegara telah merintis Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM.

Melalui fasilitas modern dan program pelatihan, UMKM diberikan ruang untuk terus berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Digitalisasi dan pemasaran melalui aplikasi toko online lokal, seperti APIKBOS, juga menjadi salah satu strategi yang digalakkan untuk meningkatkan daya saing UMKM setempat.

“Di PLUT inilah, yang jadi salah satu pusat oleh-oleh Produk Lokal Banjarnegara, tentunya pusat edukasi dan pelatihan bagi UMKM agar bisa naik kelas,” imbuhnya.

Salah satu yang penting dalam mengawal UMKM, menurut Bupati, adalah digitalisasi dan pemasaran. Beruntung, Banjarnegara telah memiliki aplikasi toko online (e-commerce) lokal buatan sendiri, yaitu APIKBOS.

“Program Aja Kelalen Tuku Produk Lokal (ProLok) Banjarnegara Bersama APIKBOS ini, diharapkan dapat menjadi momen meningkatnya kepedulian dan pemberdayaan UMKM di Kabupaten Banjarnegara,” pungkas Bupati.

(Arief Ferdianto)

You may also like